Namun, pada tahun 2019, Giring memutuskan untuk keluar dari grup tersebut dan terjun ke dunia politik.
Ia maju sebagai calon anggota legislatif pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Daerah Pemilihan (Dapil) I Jawa Barat, yang meliputi Bandung-Cimahi dari PSI.
Dalam pemilihan tersebut, Giring meraih suara yang cukup banyak di dapil-nya. Namun, karena perolehan suara PSI sebagai partai yang mengusung Giring tak melebihi ambang batas minimal 4 persen untuk mendapatkan kursi ke legislatif, ia pun gagal melenggang ke Senayan.
Meskipun demikian, Giring tetap bergumul di dunia politik.
Terbukti, akhir-akhir ini foto-fotonya sebagai calon presiden 2024 ramai diperbincangkan di media sosial.
Grace Natalie menilai, masuknya vokalis Giring Nidji sebagai calon legislatif pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 melalui PSI adalah sebuah bonus.
"Kami bersyukur bisa mengajak teman-teman artis. Apakah ini akan menambah suara (PSI)? Ini adalah bonus," ujar Grace di Kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2017).
Komitmen PSI PSI merupakan partai yang identik dengan kaum muda dan milenial. Partai tersebut merekrut kader-kader muda yang selama ini merasa jauh dari politik.
Dikutip dari situs web resminya, PSI memberikan porsi yang besar terhadap perempuan sehingga gerakan politiknya tidak sekadar memenuhi syarat 30 persen perempuan.
Partai tersebut juga memiliki panggilan khusus kepada kader-kadernya, yakni "bro" untuk kader laki-laki dan "sis" untuk kader perempuan.
"Kalau kami di PSI kompak, bukan sok kebarat-baratan, tapi memudahkan egaliter, tapi kita merasakan itu seperti kesetaraan," kata Grace.
Adapun dalam Pemilu 2019, PSI berkomitmen mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada periode kedua kepemimpinannya.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 'Giring Ganesha, Eks Vokalis Nidji yang Kini Jadi Ketua Umum Partai Politik'