GridPop.ID - Pandemi Covid-19 rasa-rasanya belum menunjukkan kesudahan.
Bahkan, tiap hari angka penularan Covid-19 terus mengalami peningkatan yang tidak sedikit.
Seperti di Jakarta yang per Kamis (03/09/2020) mengalami peningkatan angka penularan COvid-19 tertinggi di Indonesia.
Yakni sebanyak 1.406 kasus baru.
Sampai-sampai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, kondisi Ibu Kota mengkhawatirkan.
Menurut Anies, peningkatan angka penularan Covid-19 berbanding lurus dengan jumlah testing yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
Anies mengklaim, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan testing lima kali lebih tinggi dari batas ideal yang ditentukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dari testing yang dilakukan itu, maka penambahan kasus harian juga semakin meningkat.
"Di Indonesia hanya ada dua provinsi yang (jumlah testing) melampaui angka WHO, yakni Jakarta dan Sumatera Barat. Jakarta sekarang mengkhawatirkan, kenapa? Dalam tiga minggu terakhir, angka (penambahan kasus positif harian) naik terus, artinya apa? Kita mendeteksi banyak, penularan juga terjadi angkanya banyak," kata Anies dikutip dari video KompasTV, Kamis (3/9/2020).
Oleh karena itu, Anies mengimbau warga disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan rutin mencuci tangan.
Sementara itu, Pemprov DKI sebagai pemangku kebijakan akan mengerjakan 3T, yakni testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan).
"Maka, PR kita adalah menggalakkan yang 3M, karena yang 3T sudah dikerjakan ini. Jakarta sudah mengerjakan 3T, sekarang mari kita pastikan masyarakat mengerjakan 3M," ucap Anies.
Penambahan jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta kembali mencatat angka tertinggi per Kamis kemarin, yakni 1.406 orang.
Dengan demikian, jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta adalah 43.709 orang.
Sebanyak 32.424 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 74,2 persen.
Lalu, 1.253 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,9 persen.
Adapun kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota adalah 10.032 orang, artinya mereka masih menjalani perawatan atau isolasi.
Setelah kasus Covid-19 melonjak, Pemprov DKI berencana menambah 11 RS rujukan.
Sebanyak 11 RS yang akan menjadi rujukan penanganan corona ini terdiri dari yang dikelola swasta, militer, dan BUMN.
Dengan tambahan 11 RS tersebut, maka akan ada tambahan 85 kamar ICU dan 286 ruang isolasi.
Berdasarkan data yang diterima dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, saat ini Pemprov DKI memiliki 513 tempat tidur di Intensive Care Unit (ICU) dan 4.054 tempat tidur ruang isolasi.
Namun, ditargetkan akan ditambah sehingga menjadi 4.800 tempat di ruang isolasi dan 650 tempat di ruang ICU.
Dengan demikian, saat ini DKI kurang 137 kamar ICU dan 746 ruang isolasi. Dari RSUD di seluruh Jakarta, diperkirakan ada penambahan 357 kasur ICU dan isolasi.
Selain itu, RS Pertamina dan RS Siloam Mampang akan menambah 115 tempat tidur.
Terkait pemetaan wilayah Covid-19, berdasarkan data Pemprov DKI, seluruh kota di DKI Jakarta, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur, masuk kategori zona merah.
Adapun jumlah rukun warga (RW) yang berstatus zona merah penularan Covid-19 hingga Kamis kemarin adalah 24 RW.
RW zona merah kemudian dimasukkan kategori wilayah pengendalian ketat (WPK) sehingga sejumlah pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak diberlakukan.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anies: Kondisi Jakarta Mengkhawatirkan karena Penularan Covid-19 Tinggi"