Find Us On Social Media :

Padahal Korban Jiwa Terus Berjatuhan, Tapi Kepercayaan Warga Indonesia pada Vaksin Covid-19 Justru Semakin Anjlok, Ini Penyebabnya

By None, Minggu, 13 September 2020 | 16:40 WIB

Ilustrasi vaksin covid-19

Menurut studi yang memetakan tren kepercayaan vaksin di 149 negara antara 2015 dan 2019, sebagian penurunan kepercayaan publik di Indonesia dipicu oleh mempertanyakan vaksin campak, gondong, dan rubella, serta promosi alternatif alami untuk vaksin.

Studi kepercayaan vaksin global menunjukkan, polarisasi politik dan misinformasi online mengancam program vaksinasi di seluruh dunia, dengan kepercayaan publik yang berubah-ubah dan sangat bervariasi antar negara.

Studi tersebut menemukan, skeptisisme tentang keamanan vaksin cenderung tumbuh bersamaan dengan ketidakstabilan politik dan ekstremisme agama.

Baca Juga: Alyssa Daguise Jadi Bulan-bulanan Gegara Tak Tahu Kata Sendok, Maia Estianty Langsung Pasang Badan Demi sang Calon Mantu Sampai Bikin Netizen Kicep Tak Berkutik

"Sangat penting dengan ancaman penyakit baru dan yang muncul seperti pandemi COVID-19, kami secara teratur memantau sikap publik," kata Heidi Larson, profesor di London School of Hygiene & Tropical Medicine yang memimpin penelitian, seperti dikutip Reuters.

"Persepsi tentang vaksin jauh lebih tidak stabil dari sebelumnya," ujarnya.

"Secara keseluruhan, ada banyak kepercayaan di dunia tentang vaksin. Tapi jangan anggap remeh. Keyakinan naik dan turun, itu sangat bervariasi".

Diterbitkan dalam jurnal medis Lancet, temuan Larson berdasarkan pada data lebih dari 284.000 orang dewasa yang ditanyakan pada 2019, apakah mereka memandang vaksin itu penting, aman, dan efektif.

Baca Juga: Pindah ke Pulau Dewata hingga Pensiun Jadi Artis, Ternyata Ini Profesi Mentereng Andrew White yang Buat Dirinya Kaya Raya dan Jadi Konglomerat Muda Mampu Manjakan Keluarga

Larson mengatakan, dengan pembuat obat dan peneliti di seluruh dunia berlomba untuk mengembangkan vaksin melawan pandemi Covid-19, pemerintah sekarang harus ekstra waspada dalam menilai kepercayaan publik terhadap vaksin dan menanggapi kekhawatiran dengan cepat.