1. DepresiPenelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Social Psychiatry and Psychiatry Epidemiology tahun 2016 menemukan bahwa orang kesepian lebih sering mengalami depresi. Melansir dari Live Strong, penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Lancet pada Januari 2020 juga menemukan hubungan antara kesepian, keterputusan sosial, dan depersi. Para peneliti menemukan bahwa keterputusan sosial adalah faktor risiko unik untuk kesepian, yang memprediksi gejala depresi yang lebih tinggi pada individu. Studi tersebut juga mendukung hal yang sebaliknya orang dengan depresi juga lebih cenderung merasa terisolasi.
Baca Juga: Tuai Sorotan Gegara Sematkan 4 Angka Pada Nama Buah Hatinya, Ternyata Ini Makna Mendalam Dibalik Nama Unik Air Rumi Akbar 14532. Melemahkan sistem imun Sebuah studi pada Desember 2015 di Proceedings of the National Academy of Sciences menemukan hubungan antara kesepian dan sistem imun. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kesepian dapat melemahkan respons kekebalan tubuh sehingga menyebabkan lebih banyak peradangan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko penyakit kronis. Merangkum dari National Institute on Aging, orang yang merasa kesepian lebih mungkin memiliki sel kekebalan tubuh yang lemah dan kesulitan melawan virus. Ini membuat tubuh lebih rentan terhadap beberapa penyakit menular. Kabar buruknya, hal ini juga berhubungan dengan risiko penularan Covid-19.