Partikel tersebut dapat memicu infeksi ketika terhirup oleh hidung, mulut, saluran udara, dan paru-paru. "Ini dianggap sebagai cara utama penyebaran virus," demikian penjelasan yang tertulis. Laman CDC pun menambahkan, ada bukti tetesan pernapasan dan partikel bisa bertahan di udara dan terhirup orang lain, serta menyebar lebih dari jarak dua meter."Secara umum, ruangan tertutup tanpa ventilasi yang baik meningkatkan risiko ini." Dengan penjelasan itu, CDC lalu memperbarui pedoman untuk melindungi diri dan orang lain.
Baca Juga: Tendang Kiwil Jauh-jauh, Meggy Wulandari Terciduk Sudah Akad Nikah Jadi Istri Orang, Terungkap Sosok sang Suami yang Jadi MisteriSebelumnya, mereka menyarankan setiap orang agar menjaga jarak fisik sekitar dua meter, mencuci tangan, rutin membersihkan, dan mendisinfeksi permukaan, serta menggunakan masker saat berada di sekitar orang lain. Saat ini, pembaruan pedoman menyebutkan agar setiap orang menjaga jarak setidaknya dua meter dari orang lain apabila memungkinkan. Lalu, meminta orang untuk memakai masker serta membersihkan dan mendisinfeksi permukaan.
Di samping itu, CDC menambahkan, seseorang harus mengisolasi diri di rumah saat terkena virus, dan menggunakan pembersih udara untuk mengurangi kuman yang ada di dalam ruangan. Pembaruan pedoman ini mengubah istilah "sebagian orang tanpa gejala 'kemungkinan' bisa menyebarkan virus" menjadi "orang yang terinfeksi tapi tidak menunjukkan gejala 'bisa' menyebarkan virus ke orang lain."