Fardan dan Ditra sendiri berasal dari Buton dan Syawal dari Kota Kendari.
Noi menyebut warna mata warga di desa anak-anak itu tinggal berwarna coklat sebagaimana orang Indonesia pada umumnya.
"Desa tersebut hanya Fardan dan Ditra saja yang memiliki mata biru."
"Fardan mata berwarna biru-biru , sedangkan Ditra warna matanya hitam dan biru," katanya kepada Tribunnews, Kamis (24/9/2020).
Noi mengaku sudah mengetahui keberadaan anak-anak bermata unik ini sejak tahun 2019.
Sedangkan penyebab warna biru di mata mereka diketahui lantaran kelainan genetik langka.
"Kelainan genetik langka yang bernama waardenburg syndrome."
"Penglihatan mereka normal, hanya saja kalau over cahaya, akan mengeluarkan air mata," ucap ayah dua anak ini.