Hal tersebut diungkap oleh sebuah studi dari peneliti asal Universitas Boston.
Sementara pada pasien gejala parah, sekitar 13% yang dapat vitamin D berhasil sembuh.
Untuk intubasi, 46% lebih jarang.
Benarkah vitamin D berperan penting?
Menurut beberapa ahli, vitamin D memainkan peran penting dalam kemampuan sistem kekebalan untuk melawan infeksi dan menjaga peradangan, yang menyebabkan banyak pasien Covid-19 meninggal.
Sebab, fitur-fitur dalam vitamin D, dapat menjadikannya pemain kunci dalam tubuh melawan virus corona.
Tingkat kekurangan vitamin D juga lebih tinggi pada beberapa kelompok usia, selain orang lanjut usia.
Orang yang tidak mendapatkan cukup vitamin jauh lebih mungkin untuk menjadi sakit parah, mengembangkan sepsis atau bahkan meninggal setelah tertular virus corona.
Karena kekurangan vitamin D umum terjadi pada orang dengan penyakit lain yang meningkatkan risiko virus corona, tidak mungkin untuk mengatakan dengan tepat berapa banyak nyawa yang akan diselamatkan jika kita semua mendapat dosis harian vitamin sinar matahari.