Fakta dan Informasi Di Balik Tren yang Sedang Viral

Sentil Menkes hingga Sadari Wawancaranya dengan Kursi Kosong Banyak Tuai Pro dan Kontra, Najwa Shihab Buka Suara: Saya Tidak Cemas...

Kamis, 01 Oktober 2020 | 14:00
Grid Networks Nama Menkes Terawan viral usai wawancara bangku kosong Najwa Shihab
Kolase Tribunnews
Kolase Tribunnews

Nama Menkes Terawan viral usai wawancara bangku kosong Najwa Shihab

GridPop.ID - Najwa Shihab dikenal sebagai sosok yang bisa mengulik dan juga mewawancara bintang tamunya dengan mendalam.Pertanyaan yang dilontarkan kepada bintang tamunya pun sangat tajam dan juga menjurus.Tak jarang, Najwa Shihab membuat lawan bicaranya merasa gugup saat hadir di program acaranya.

Baca Juga: Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohon, Azka Corbuzier Ikuti Jejak Sang Ayah Serius Tekuni Profesi Ini hingga Buat Netizen Salfok dengan Wajah Tampannya yang Disebut-sebut Mirip Aktor Korea Selatan IniBelakangan, Presenter Najwa Shihab menjawab pro dan kontra yang muncul setelah dirinya mewawancari kursi kosong yang disediakan untuk Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.Najwa menjelaskan bahwa dirinya mewawancarai kursi kosong bukan sebuah bentuk persekusi atau perundungan.Ia hanya ingin mempertanyakan hal-hal yang menjadi kegelisahan yang juga dirasakan publik selama pandemi Covid-19 ini.Perempuan yang akrab disapa Nana ini pun mengaku betapa pentingnya kehadiran Terawan untuk menjawab sekaligus meluruskan masalah terkait pandemi yang belum ada ujungnya.

Baca Juga: Bak Buktikan Dirinya Bukan Benalu, Syahnaz Pamer Outfit Seharga Rp 4,25 Miliar Saat Pemotretan Perdana Bareng Suami dan Anak Kembarnya, sang Fotografer Cuma Bisa Melongo: Gila Ya!

Pada unggahan panjangnya itu, Najwa juga ikut merasa cemas melihat perkembangan pandemi.Maka dari itu, ia masih menunggu sosok yang dianggap paling berkepentingan dengan Covid-19, yang tak lain adalah Terawan sebagai Menteri Kesehatan.Begini curhatan panjang Najwa Shihab:

Baca Juga: Pantas Buat Luluh Hati Boy William, Ternyata Calon Istrinya Datang Dari Keluarga Tak Sembarangan, Calon Mertua Sang Presenter Miliki Jabatan hingga Bisnis Tak Main-main#CatatanNajwa Di Indonesia, treatment menghadirkan bangku kosong ini mungkin baru sehingga terasa mengejutkan.Namun, sejujurnya, ini bukan ide yang baru2 amat.Di negara dgn tradisi demokrasi dan debat yang lebih panjang dan kuat, misalnya Inggris atau Amerika, menghadirkan bangku kosong yang mestinya diisi pejabat publik sudah biasa.Treatment ini juga berbeda dengan format wawancara imajiner.Pertama, pada dasarnya saya tidak sedang melakukan wawancara, saya hanya sedang mengajukan pertanyaan.Pertanyaan, kan, tidak harus diajukan secara tatap muka.Bisa dilakukan secara jarak jauh dengan perantara macam-macam medium.

Baca Juga: Nait Hati Kasih Bantuan, Tim Baim Wong Justru Nyaris Dibacok Pakai Golok Oleh Sosok Ini hingga Mencak-mencak Marahi Suami Paula Verhoeven, Kenapa?

Kedua, ini juga tidak imajiner karena(a) pertanyaan yang saya ajukan memang bukan imajiner dan saya juga tidak mengarang atau membuatkan jawaban2 fiktif seolah-olah saya sudah berdialog dengan Pak Terawan;(b) Pak Terawan juga sosok yang eksis dan hidup, sehingga Pak Terawan bisa menjawabnya kapan saja, bahkan sejujurnya boleh menjawabnya di mana saja.

Baca Juga: Sebut Melly Goeslaw Sempat Kesurupan Usai Melayat di Rumah Duka Nike Ardilla, Deddy Dhukun Bongkar Isi Pesan yang Ingin Disampaikan Mendiang: Jangan Diusir...Sebagai pengampu Mata Najwa, tentu saya berharap ia bersedia hadir di program saya.Namun, sebagai bagian dari komunitas pers lebih luas dan juga seorang warga negara, saya sudah cukup senang jika Pak Menteri menjawab kegelisahan publik walau itu tidak dilakukan di #MataNajwa.Sebab kerja-kerja mengawasi proses politik dan pengambilan kebijakan adalah tugas bersama, dan saya percaya @Narasi.tv tidak sendirian melakukannya.Saya memikirkan dengan cukup masak saat menghadirkan bangku kosong ini, termasuk risiko dituduh melakukan persekusi atau bullying.Saya berkeyakinan, elite pejabat, apalagi eksekutif tertinggi setelah presiden, bukanlah pihak yang less power -- aspek penting yang menjadi prasyarat sebuah tindakan bisa disebut persekusi atau bullying.Sulit menganggap pejabat elite adalah pihak yang lemah.Saya tidak cemas dengan Pak Terawan, karena seorang yang menjadi menteri pastilah sosok mumpuni dan berpengalaman.Yang kita cemaskan adalah perkembangan pandemi ini.Dan karena itulah Pak Terawan menjadi penting karena, betapa pun banyaknya tim ad-hoc yang dibentuk, urusan kesehatan tetaplah pengampunya adalah Menteri Kesehatan.#MataNajwaMenantiTerawan

Baca Juga: Bak Tersambar Petir di Siang Bolong, Tega Bohongi Ashanty, Tingkah Aurel dan Azriel Buat Sang Ibu Sambung Kecewa Berat hingga Berlinang Air Mata Berkali-kali Ucap Istighfar, Ada Apa?

Tangkap layar Instagram @najwashihab
Tangkap layar Instagram @najwashihab

Najwa Shihab

Diberitakan sebelumnya, Najwa mengutarakan sejumlah pertanyaan kepada kursi kosong.Kursi kosong tersebut sedianya untuk Menkes Terawan yang hingga kini masih belum menyepakati hadir di Mata Najwa.Selama pandemi, Mata Najwa telah berbincang dengan sejumlah pejabat di berbagai level pengambilan kebijakan.

Halaman Selanjutnya

Baca Juga: Bak Kode Keras...
Tag

Editor : Luvy Octaviani

Sumber TribunSolo

Baca Lainnya