Namun, dengan pansos tidak cukup untuk menjaga eksistensi artis di panggung hiburan.
Menurut Irma, kualitas seorang artis menjadi modal utama supaya ia bisa bertahan.
"Pansos cuma sementara mengangkat nama doang, kembali ke kuallitas," tutupnya.
Pandangan Penggiat Sosmed
Penggiat media sosial, Damar Juniarto melihat fenomena tersebut sebagai marketing gimmick.
Menurutnya, fenomena pansos sudah terjadi di dunia hiburan sejak dahulu.
"Di zaman TV sudah terjadi," ujarnya.
Damar mengutip perkataan, Andy Warhol's yang pernah menyebut: "In the future, everyone will be world-famous for 15 minutes" (Di masa depan, semua orang akan terkenal di dunia selama 15 menit).
Damar melihat sekarang ini dengan perkembangan media sosial yang ada, orang hanya butuh waktu 15 detik untuk terkenal.
"Udah gak perlu 15 menit kelamaan, cukup 15 detik," kata Damar.
Ia menganggap jika marketing gimmick diperlukan dalam menjajaki karie di dunia hiburan.
Fenomena ini juga seolah didukung dengan pasar yang ada di masyarakat Indonesia.
Damar menyebut rata-rata orang Indonesia bermain medsos selama 3 jam 15 menit dalam sehari.
Angka ini bisa bertambah terlebih untuk generasi millennial
"Pasaranya masyarakat luar biasa," tandasnya.
Damar menambahkan marketing gimmick melalui pansos memiliki tujuan tertentu.
"Kalau viral, job dateng, ketenaran datang." tambahnya.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Suar.id dengan judul 'Bikin Geleng-Geleng Kepala Karena Saking Besarnya, Penyanyi Dangdut Yang Disebut Rebut Berondongnya Elly Sugigi Ini Blak-Blakan Soal Biaya Pansos Di Kalangan Artis, Berapa Sih?'