Pemuda Timor Leste seringkali tak memiliki banyak pilihan, yaitu antara tetap berada di negaranya tapi menganggur atau pergi dari kampung halamannya dan bekerja di luar negeri.
Ironisnya, diantara pengangguran di Timor Leste justru banyak yang memiliki tingkat pendidikan tinggi.
Melansir The Interpreter (2/10/2020), menurut analisis dari Sensus Penduduk dan Perumahan Timor-Leste terbaru, tingkat pengangguran di antara orang muda dengan pendidikan universitas adalah 20%.
Angka itu lebih tinggi dari tingkat pengangguran orang muda tanpa pendidikan maupun tingkat pengangguran orang muda dengan pendidikan menengah.
Laporan Sensus Penduduk dan Perumahan Timor-Leste terbaru yang juga juga menyajikan analisis tentang tingkat pengangguran menurut tingkat pendidikan tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin tinggi risiko pengangguran.
Sementara pengangguran dengan pendidikan universitas adalah 20 %, untuk pengangguran pada kaum muda tanpa pendidikan atau nonformal di bawah 10% dan tingkat di antara orang muda dengan pendidikan menengah adalah 18%.
Secara umum, laporan tersebut menunjukkan kaum muda berusia antara 15 dan 24 tahun merupakan 20% dari total populasi pada tahun 2015.
Kemudian orang muda hanya 14% dari total angkatan kerja, mereka merupakan lebih dari dua pertiga pengangguran di Timor Leste.
Laporan Analitis Angkatan Kerja menunjukkan bahwa tingkat pengangguran kaum muda pada tahun 2015 mencapai 12,3%, jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 4,8%.