Find Us On Social Media :

Layangkan Kritikan Pedas, Luhut Binsar Pandjaitan Singgung Barang Impor yang Masih Merajalela di Indonesia: Ngapain itu Impor Semua? Suruh Saja Bikin di Dalam Negeri

By None, Minggu, 25 Oktober 2020 | 14:00 WIB

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan ditunjuk Presiden Jokowi memimpin penanganan Covid-19 di 9 provinsi.

GridPop.ID -Banyaknya barang impor yang masuk ke Indonesia membuat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, melayangkan kritikan pedas.

Kala itu, Luhut Binsar tengah melakukan pertemuan virtual bersama dosen-dosen seluruh Indonesia.

Menteri dari kabinet Indonesia Maju tersebut lantas menceritakan fakta di lapangan mengenai barang-barang dagang di Indonesia.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun Hanya Lewat Sebuah Pesan, Istri Luhut Binsar Padjaitan Ternyata Anak dari Menteri Era Soekarno, Begini Kisahnya yang Setia Mendampingi sang Jenderal TNI

Luhut Binsar juga menyayangkan barang dagang yang seharusnya bisa diproduksi di Indonesia justru didatangkan dari luar negeri.

Pertemuan tersebut ditayangkan secara virtual oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).

Dalam pertemuan ini, Luhut pun mengungkapkan keprihatinannya atas apa yang terjadi di dalam negeri.

Baca Juga: Bukan Orang Sembarangan, Ternyata Inilah Sosok yang Pertama Kali Mencetuskan Omnibus Law, Lulusan Amerika yang Dijuluki Menteri Semua Zaman

Salah satunya mengenai perdagangan di tanah air terutama barang-barang dagang yang masuk ke Indonesia.

Dan yang paling membuat Luhut heran hingga menyiratkan kegeraman adalah barang-barang sederhana yang dipakai masyarakat Indonesia.

Menurut Luhut, apa yang terjadi di Indonesia kini harus jadi perhatian serius.

Termasuk dalam penyediaan barang kebutuhan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Video Call Makin Seru, 4 Fitur Baru Ini Resmi Diluncurkan WhatsApp, Sudah Mencoba Semuanya?

Purnawirawan TNI tersebut mengatakan bahwa seharusnya Indonesia bisa menyediakan barang-barang kebutuhan masyarakat yang sifatnya sederhana, seperti gantungan baju.

Tingkat impor barang di Indonesi yang cukup besar itu jadi sorotan Luhut agar bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah dan pakar.

"Misalnya kita masih mengimpor, Anda bisa bayangkan gantungan baju kita masih impor. Saya bilang sama LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah), ngapain itu impor-impor semua. Suruh saja bikin di dalam negeri. Itu kan bukan rocket science. Kenapa enggak bisa?" ucapnya yang dikutip dari Kompas.com, Jumat (23/10/2020).

Baca Juga: Digadang-gadang Segera Naik Pelaminan, Ayu Ting Ting Justru Dapat Peringatan Keras Akan Munculnya Gangguan dalam Hubungannya dengan Adit Jayusman: Harus Hati-hati

Lebih lanjut, kata Luhut, Indonesia juga selama ini kerap tergantung dengan sumber daya alam selama puluhan tahun.

Maka dari itu, pemerintah berupaya mengurangi eksploitasi alam.

"Kekayaan alam kita selalu bergantung selama puluhan tahun, nah kita enggak mau lagi seperti ini. Kita mau menambah value added, menciptakan lapangan kerja, teknologi, kemudian juga pajak dan value added pada kita semua," katanya.

Tak Sampai di situ saja, Luhut membeberkan bahwa banyak kementerian atau lembaga yang jor-joran dalam membeli barang dari luar negeri.

Baca Juga: Lagi-lagi Nikah Siri dengan Janda Beranak Dua, Ternyata Pernikahan Kiwil Sempat Diprediksi Paranormal Kondang Ini: Pernikahannya Udah Lebih dari 3 Kali

"Jadi kita punya dana Rp 200 triliun buat program pembelanjaan seperti ini. Banyak oleh kementerian/lembaga (K/L) hanya impor saja, tidak menggunakan produk dalam negeri. It's take of live, jadi kesempatan ini kita lakukan semua," ujarnya.

Kini seperti apa yang disampaikan oleh Luhut, bahwa pemerintah sedang berupaya menekan pembelanjaan barang dari luar negeri.

Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi aktivitas impor.

Baca Juga: Taqy Malik Bongkar Alasannya Cerai Bukan Karena Celana Ketat, Salmafina Sunan Beri Sindiran Pedas: Gue Mah Apa, Anak Rusak, Anak Gak Nurut Laki dan Pantes Diinjek-injek

Salah satunya dengan menggalakan gerakan belanja produk dalam negeri.

Ada pula cara lain yang dilakukan yakni dengan mengolah kekayaan alam seperti batu bara agar dikelola oleh pihak dalam negeri.

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah tersebut juga diungkap Luhut sebagai salah satu cara menciptakan lapangan kerja.

Setidaknya Luhut mengungkapkan setiap tahunnya pemerintah harus bisa menciptakan 2,9 juta lapangan kerja.

Baca Juga: Akhirnya Terbongkar, Ini Sosok Istri Kedua Kiwil, Venti Figianti yang Diam-diam Berstatus Janda Beranak Dua

"Kita lakukan reformasi untuk membuat Indonesia lebih efisien, menciptakan 2,9 juta lapangan kerja setiap tahun seperti yang dilakukan Pak Presiden kemarin itu. Jadi semua itu kadang banyak yang tidak melihat dan berpikir ini semua salah. Jadi ini data yang saya sampaikan semua," katanya.

GridPop.ID (*)

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul "Bertemu dengan Dosen-dosen Seluruh Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan Ngamuk Gegara Masih Banyak Barang Barang Buatan Luar Negeri di Tanah Air: Gantungan Baju pun Impor!"