GridPop.ID - Pemilu Presiden di Amerika Serikat telah menemui ujungnya.
Mengalahkan Donald Trump, pasangan Joe Biden dan Kamala Harris keluar sebagai pemengang dalam Pilpres AS tahun ini.
Hampir sebagian besar warga Amerika Serikat bergembira dengan hasil Pilpres AS tahun ini.
Salah satu yang mencuri perhatian publik adalah sosok Kamala Harris.
Kamala Harris menjadi wanita kulit hitam pertama di Amerika yang terpilih menjabat sebagai Wakil Presiden AS.
Harris juga mencatat sejarah sebagai keturunan Asia Selatan pertama yang menduduki kursi kepresidenan AS.
Hasil perolehan suara elektoral yang terkumpul pada Sabtu (7/11/2020) waktu setempat, menunjukkan pasangan Partai Demokrat mengumpulkan lebih dari 270 suara, tepatnya 290 suara electoral.
Dalam cuitan Twitter, Kamala Harris mengunggah video dirinya tengah perbincangan telepon dengan presiden terpilih, Joe Biden.
"Kita berhasil, Joe. Anda akan menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya," kata Kamala Harris sembari tertawa.
Mengutip CNN, kemenangan Harris, khususnya, menandai titik tertinggi dan baru dalam karir pencapaian yang mendobrak penghalang, mulai dari jaksa wilayah San Francisco hingga Jaksa Agung California hingga senator AS wanita kulit hitam kedua.
"Bahwa saya di sini malam ini adalah bukti dedikasi generasi sebelum saya," kata Harris dalam pidato penerimaan Konvensi Nasional Partai Demokrat pada Agustus, menyebut wanita seperti Constance Baker Motley, Fannie Lou Hamer dan Shirley Chisholm.
"Wanita dan pria yang sangat percaya pada janji kesetaraan, kebebasan, dan keadilan untuk semua," katanya.
Sekilas tentang Harris
Kamala Harris kuliah di Howard University, sebuah universitas kulit hitam bersejarah di Washington.
Waktu Harris di Howard, dia bergabung dengan Alpha Kappa Alpha Sorority Inc.
Alpha Kappa Alpha Sorority Inc sangat membentuk visi politik Harris.
"Anda tidak harus dibatasi oleh gagasan orang lain tentang apa artinya menjadi Black," katanya kepada Dana Bash dari CNN pada "State of the Union" pada bulan September.
Sebagai seorang wanita kulit hitam dan Asia Selatan, dalam perjalanannya ke Gedung Putih, Harris merupakan seorang pelopor.
Kamala Harris lahir di Oakland, California, pada tahun 1964.
ibunya, Shyamala Gopalan Harris, seorang imigran India, adalah seorang peneliti kanker payudara.
Ibunda Kamala Harris meninggal karena kanker pada 2009.
Sementara Ayah Harris, Donald, adalah seorang profesor ekonomi Amerika Jamaika.
Harris dibesarkan di Bay Area, tetapi sering melakukan perjalanan ke India untuk mengunjungi keluarga besar.
Pada usia 12 tahun, dia dan saudara perempuannya, Maya, pindah bersama ibu mereka ke Mayoritas-White Montréal, di mana Gopalan Harris telah mendapatkan jabatan pengajar di Universitas McGill serta posisi penelitian di Rumah Sakit Umum Yahudi.
Saat berkampanye, Harris kerap berbicara tentang kedekatannya dengan ibunya.
"Ibuku, dia membesarkan adikku dan aku, dan dia tangguh," kata Harris.
"Ibuku tingginya hanya 5 kaki, tapi jika kamu pernah bertemu dengannya, kamu pasti mengira dia setinggi 10 kaki," tutur Harris.
Setelah lulus dari Howard pada tahun 1986 untuk gelar sarjananya dan dari Universitas California's Hastings College of the Law pada tahun 1989.
Harris lulus ujian tahun berikutnya dan bergabung dengan kantor kejaksaan Alameda County sebagai asisten jaksa wilayah.
Dari sana, Harris memulai karir politiknya.
Pada tahun 2003, Harris memenangkan perlombaan pertamanya untuk jaksa wilayah San Francisco.
Di tahun itu juga, Harris menjadi wanita kulit hitam pertama yang memegang kantor semacam itu di California.
Pada tahun 2010, Harris menjadi wanita kulit hitam pertama yang terpilih sebagai jaksa agung California.
Lalu pada tahun 2016, Harris menjadi wanita kulit hitam kedua yang pernah terpilih sebagai senator AS.
Saat berkampanye, Harris sering mengatakan bahwa dia memahami bagaimana menjadi yang pertama mengharuskan pemilih untuk "melihat apa yang tidak terbebani oleh apa yang telah terjadi."
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 'Kamala Harris jadi Wanita Kulit Hitam dan Keturunan Asia Pertama yang Menjabat Wakil Presiden AS'