Find Us On Social Media :

Kemerdekaan Seolah Hanya Ilusi Para Elit Politik, Warga Timor Leste Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Kondisi Bumi Lorosae di Depan Militer Australia: Hari Ini Seorang Pahlawan Bisa Jadi Berkhianat!

By Arif B,None, Senin, 9 November 2020 | 05:30 WIB

Timor Leste

Dalam menghadapi hal ini, orang Timor mengandalkan kombinasi beras, jagung, umbi-umbian.

Pada saat itu, pemerintah memperkirakan Timor Lorosa'e membutuhkan 83.000 metrik ton beras per tahun.

Berdasarkan perhitungan hanya 90 kg per kapita, dibandingkan dengan angka antara 133 hingga 149 kg per kapita yang digunakan di Indonesia.

Baca Juga: Tak Pernah Diberi Uang Bulanan oleh Raffi Ahmad, Nagita Slavina Nggak Mau Ambil Pusing: Cinta Bukan karena Harta tapi Hati!

Dari 83.000 metrik ton yang dibutuhkan, Kementerian Pertanian menghitung produksi dalam negeri hanya 40.000 metrik ton.

Angka ini sebenarnya mungkin dilebih-lebihkan. Pada awal 1990-an produksi beras di Timor Leste melampaui 55.000 metrik ton selama 4 tahun berturut-turut, tetapi kemudian turun menjadi rata-rata 41.000 metrik ton per tahun.

Namun, sejak 1999, kombinasi faktor-faktor kegagalan memelihara sistem irigasi, migrasi dari daerah pedesaan ke perkotaan.

Baca Juga: Keluarkan Uneg-unengnya di DM Vicky Prasetyo yang Diduga Cari Pelampiasan, Inul Daratista Mencak-mencak: Sebenarnya Gue Enek Sama Lo!

Biaya yang tinggi untuk input, dan upah yang lebih tinggi menunjukkan bahwa perkiraan saat ini sebesar 40.000 metrik ton per tahun tidak realistis.

Sementara itu, yang mengejutkan pengakuan rakyat Timor Leste adalah, stok beras di negaranya sudah kosong selama dua minggu, hingga memicu kekerasan di Dili.

Tanpa keterbukaan yang lebih besar dari para pejabat, tidak mungkin untuk memastikan mengapa Timor Leste mengalami krisis yang parah.