Find Us On Social Media :

Gagal Duduki Kursi Kepresidenan 2 Periode, Donald Trump Belum 'Move On' hingga Tuding Produsen Vaksin Jadi Alat untuk Jatuhkan Dirinya di Pilpres Amerika Serikat

By None, Kamis, 12 November 2020 | 08:20 WIB

Donald Trump dan Benjamin Netanyahu

GridPop.ID - Pemilihan Presiden Amerika Serikat beberapa waktu belakangan ini sempat menjadi sorotan publik dunia.

Pemilihan kepala negara dari negara adidaya ini dimenangkan oleh Joe Biden yang berhasil mengalahkan Donald Trump.

Namun tampaknya, Donald Trump sendiri masih belum bisa menerima kekalahannya dalam Pilpres AS tahun 2020 ini.

Donald Trump bahkan mengeklaim kabar tentang terobosan kandidat vaksin Covid-19 sengaja ditahan untuk menjatuhkan dirinya.

Baca Juga: Temani Sule Pulang Kampung ke Cimahi, Nathalie Holscher Berziarah ke Makam Lina Jubaedah Hingga Buat Calon Mertuanya Tak Kuasa Menahan Tangis

Klaim tersebut dia lontarkan dalam rangka untuk terus menolak kemenangan calon presiden (capres) penatangnya dari Partai Demokrat Joe Biden telah memenangi pilpres AS menurut penghitungan media-media di AS dan lembaga non-partisan.

Masih menolak untuk menyerah, Trump mengecam perusahaan raksasa farmasi Pfizer karena mengungkapkan hasil awal yang menjanjikan dari uji coba kandidat vaksin Covid-19 pada Senin (9/11/2020).

Pengumuman Pfizer tersebut berselang dua hari setelah Biden dinyatakan sebagai pemenang pilpres AS pada Sabtu (7/11/2020) dengan menggamit lebih dari 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk melenggang ke Gedung Putih.

"Seperti yang sudah lama saya katakan, @Pfizer dan yang lainnya hanya akan mengumumkan vaksin setelah pemilu, karena mereka tidak memiliki keberanian untuk melakukan sebelumnya," tulis Trump di Twitter.

Baca Juga: Bertubi-tubi Dihantam Badai Cobaan, Ahli Tarot Ini Prediksi Karier hingga Masa Depan Gisella Anastasia: Kasus yang Berhubungan dengan Gisel Menjadi Suatu Renungan

Tak cukup sampai di situ, Trump juga menyerang Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) sebagaimana dilansir dari Metro.

"@US_FDA dan (Partai) Demokrat tidak ingin saya mendapatkan KEMENANGAN vaksin, sebelum pemilihan, jadi itu keluar lima hari kemudian - Seperti yang saya katakan selama ini!" sambung Trump.

Komentar Trump tersebut dilontarkan setelah dia akan terus menempuh jalur hukum karena menuduh hasil pemilu AS terlah dicurangi.

Baca Juga: Berdalih Ekonomi Terpuruk, Artis Cantik Ini Kawin Kontrak dengan Pria Beristri Selama Setahun dengan Mahar Rp 1 Miliar

Padahal para pejabat pemilu AS selalu mengatakan bahwa klaim Trump atas adanya kecurangan dalam pemilu tidak memiliki bukti.

Jaksa Agung William Barr bahkan mendorong Kementerian Kehakiman untuk melakukan penyelidikan atas klaim tersebut.

Langkah Barr tersebut direspons oleh Tim Kampanye Biden dengan menuduhnya telah mendukung klaim Trump yang tidak didukung oleh berbagai bukti.

"Itu adalah jenis klaim yang dibuat oleh presiden dan pengacaranya yang tidak berhasil, karena tuntutan hukum mereka ditertawakan dari satu pengadilan ke pengadilan lainnya," kata penasihat senior Tim Kampanye Biden, Bob Bauer.

Baca Juga: Tak Melulu Mahal dan Mewah, Sandra Dewi Tak Malu Kepergok Kenakan Baju Murah Ini Meski Sandang Status Istri Konglomerat

Pada Selasa (10/11/2020) malam, Biden menanggapi pertanyaan dari wartawan mengenai pendapatnya tentang penolakan Trump untuk menerima hasil pilpres AS.

"Saya pikir itu memalukan, sejujurnya," kata Biden.

GridPop.ID (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masih Tolak Hasil Pilpres AS, Trump Salahkan Produsen Vaksin"