Find Us On Social Media :

Dipercaya Datangnya dari Wuhan China, Justru Inilah 3 Negara yang Diduga Jadi Tempat Asal Virus Corona

By None, Senin, 30 November 2020 | 16:00 WIB

ilustrasi - virus corona.

GridPop.ID - Sudah hampir setahun pandemi Covid-19 menyrang seluruh dunia.

Sampai dengan detik ini juga, kasus pandemi global ini belum juga terpecahkan.

Termasuk soal asal muasal virus mematikan ini berasal.

Pada awal wabah, disebutkan virus corona pertama kali terdeteksi di pasar hewan di Wuhan, China.

Baca Juga: Kabar Baik Setelah Setahun Lebih Negara-negara di Dunia Dilanda Pandemi, Ahli Sebut Kelemahan Virus Covis-19 Ada di 3 Hal Ini, Salah Satunya Suhu Panas!

Hal itu membuat Amerika Serikat menuduh China bersalah atas pandemi yang terjadi.

Namun, China membantah dengan menuduh balik Amerika Serikat.

Sejumlah penelitian pun dilakukan untuk mencari asal virus corona tersebut.

Berikut tiga negara yang disebut menjadi tempat asal virus corona penyebab Covid-19:

Baca Juga: Makin Hari Gejala Makin Beragam , Ahli Menyebutkan Sebagian Besar Pasien Covid-19 Menunjukkan Sederet Gejala Neurologis, Apa Itu dan Bagaimana Cirinya?

1. India

Sejumlah peneliti asal China mengklaim virus corona baru atau SARS-CoV-2 berasal dari India.

Diberitakan Express, Sabtu (28/11/2020), virus corona dalam penelitian tersebut diduga menular dari hewan ke manusia saat gelombang panas pada awal musim panas 2019 terjadi di India.

Gelombang panas disebut telah meningkatkan interaksi antara manusia dan hewan.

Interaksi itu didapat saat hewan liar, seperti monyet, terlibat perebutan air yang mematikan. Melansir Daily Mail, Jumat (27/11/2020), penelitian tentang asal virus corona tersebut dilakukan Akademi Ilmu Pengetahuan China yang dipimpin Dr Shen Libing.

Baca Juga: Ahmad Dhani Beri Petuah untuk Putra Bontotnya Soal Bermusik hingga Singgung nama Mantan Istri, Maia Estianty Kepergok Tersenyum di Belakang Panggung

Dalam makalah, disebutkan tim peneliti menggunakan analisis filogenetik, yaitu studi tentang bagaimana virus bermutasi untuk mencoba melacak asal-usul Covid-19.

Para ilmuwan berpendapat mungkin untuk melacak versi asli virus dengan menemukan sampel dengan mutasi paling sedikit. Namun, klaim baru ilmuwan China tersebut ditolak sejumlah ilmuwan terkemuka.

Mengutip The Sun, Jumat (27/11/2020), profesor dalam genetika manusia dan biostatistik di UCLA, Marc Suchard, mengatakan "koleksi acak" dari strain virus yang digunakan tidak mungkin menghasilkan "nenek moyang".

Menurutnya, metode yang digunakan para ilmuwan dari China itu membawa ketidakpastian yang cukup besar.

Baca Juga: Kenang Kepergian Glenn Fredly, Desta Ungkap Rasa Rindu yang Mendalam pada sang Almarhum: Ia Musisi Gemar Menolong

2. Italia

Melansir CGTN, Sabtu (28/11/2020), pakar virologi Jerman Alexander Kekule menilai pandemi virus corona global dimulai dari Italia bagian utara.

Dia menjelaskan virus corona yang tengah menyebar di seluruh dunia bukan dari Wuhan, melainkan mutasi dari Italia utara. Strain virus di Italia disebut mutan "G", strain yang memiliki mutasi genetik.

Kekule mengatakan ketidaktahuan Italia akan virus, peringatan dari China yang lama, serta kurangnya tindakan pencegahan adalah penyebab pandemi global. Jika tidak, semestinya virus bisa dikendalikan.

Sebelumnya, penelitian yang dibuat Institut Kanker Italia menemukan virus corona baru atau SARS-CoV-2 sudah ada di Italia sejak September 2019. Hal itu ditanggapi China sebagai bukti bahwa mereka tidak bersalah.

Baca Juga: Paras Cantiknya Viral hingga Disandingkan dengan Tatjana Saphira, Echy Unyu Bongkar Awal Perkenalan dengan Baim Wong hingga Ditawari jadi Baby Sitter Kiano

Melansir Kompas.com, 20 November 2020, penelitian itu berbasis pada analisis sampel darah dari 959 orang, diambil saat pemindaian kanker paru-paru antara September 2019 sampai Maret 2020.

Sejumlah peneliti menuturkan pemeriksaan lebih lanjut harus dilakukan pada jurnal tersebut. Profesor di Jurusan Sains Biologi Universitas Reading, Mark Pagel, mengatakan semua sampel yang dikumpulkan berstatus tanpa gejala dengan usia yang bervariasi antara 55 sampai 65 tahun dan perokok.

"Secara normal, ini adalah kelompok yang paling tinggi dan rentan terkena Covid-19. Karena itu sangat aneh mengapa sampelnya tanpa gejala," tuturnya.

Baca Juga: Sadar Tanggung Jawabnya sebagai Seorang Istri Usai Dinikahi Indra Priawan, Nikita Willy Akui Batasi Main Sinetron: Aku Harus Beri Waktuku untuk Dia Lebih Banyak

3. Spanyol

Ahli virologi Spanyol menemukan jejak virus corona dalam sampel air limbah Barcelona pada Maret 2019.

Penelitian mereka menyiratkan Covid-19 mungkin muncul jauh lebih awal daripada yang diperkirakan.

Melansir Reuters, 27 Juni 2020, para peneliti dari tim Universitas Barcelona menjalankan tes pada sampel yang diambil dari Januari 2018 hingga Desember 2019.

Baca Juga: Kepergok Rangkul Mesra Yuni Shara di Belakang Panggung, Kedekatan Ariel NOAH dan Mantan Pacar Raffi Ahmad Itu sukses Bikin Netizen Gagal Fokus: Ya Allah Mesra Amat

Dari penelitian itu, didapat genom virus corona pada salah satunya.

"Tingkat SARS-CoV-2 rendah tetapi positif," kata pemimpin penelitian Albert Bosch seperti dikutip oleh universitas.

Namun, Dr Joan Ramon Villalbi dari kelompok Masyarakat Spanyol untuk Kesehatan Masyarakat dan Administrasi Sanitasi mengatakan kepada Reuters bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan yang pasti.

Baca Juga: Baru Sebulan Jadi Artis Ngaku Lelah Ikuti Fase Kerja Raffi Ahmad yang Cepat, Dimas Ramadhan Kena Tegur Suami Nagita Slavina: Jangan Ngeluh, Udah Punya Tabungan kan

GridPop.ID (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukan China, Berikut 3 Negara yang Disebut Jadi Tempat Asal Virus Corona"