Find Us On Social Media :

Sekali Gali Satu Liang Lahat Dibayar Rp 500 Ribu, Para Penggali Kubur Jenazah Covid-19 Ini Justru Menangis Merasakan Hidupnya Tak Tenang: Enggak Ada Habisnya...

By Arif B,None, Rabu, 2 Desember 2020 | 05:00 WIB

pemakaman jenazah CoVID-19

“Begitu seterusnya. Pokoknya setiap hari ini pasti ada lubang kosong yang kita siapkan,” sambung dia.

Menggali satu liang lahat, kata Senin, butuh waktu sekitar dua sampai tiga jam, sesuai kondisi tanah. Jika lokasi bebatuan maka butuh waktu lebih lama.

Butuh satu atau dua orang menggali menggunakan cangkul. Satu liang diberi upah Rp 500.000.

Baca Juga: Ikhlas Kehilangan Cucunya Usai 4 Jam Dilahirkan ke Dunia, Quraish Shihab Ungkap Makna Mendalam Arti Nama Namiyah Putri Najwa Shihab yang Telah Tiada: Kita Dulu Namakan Itu Karena Dia Ada Masalah

Setelah hampir delapan bulan sejak Maret lalu menjalani rutinitas ini, Senin merasa lelah dan sedih dengan kondisi demikian.

Karenanya, dia berharap kasus ini segera berakhir.

“Kadang kami meneteskan air mata melihat kubur jenazah yang enggak ada habisnya. Kami harap ini segera berakhirnya,” harap dia.

Baca Juga: Urat Malunya Bak Sudah Putus, Playboy Kelas Kakap Ini Malah Bangga Boyong 6 Istrinya yang Hamil Besar Saat Hadiri Pernikahan Selebritis Ternama!

Hingga Senin (30/11/2020) total pasien Covid-19 meninggal di Samarinda sebanyak 192 orang. Jumlah itu yang dimakamkan Senin dan penggali kubur lainnya di TPU Covid-19.

GridPop.ID (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Kesedihan Penggali Makam Jenazah Covid-19: Kadang Kami Menangis Mengubur Bayi