Padahal, kalau tidak diperlakukan seperti itu, Soimah juga tidak ada terlintas dalam pikirannya untuk mengumpat.
Hal yang membuat Soimah kesal sebenarnya karena dia tidak ingin dipandang remeh karena membawa nama Jawa.
"Akhirnya, ya, mau enggak mau saya harus berjalan cepat untuk membuktikan iki (ini) aku, sinden. Tapi aku bertahan di kebaya, di sinden, di tradisi, bahwa aku juga punya kekuatan untuk sama, bahkan lebih dari kalian," tuturnya.
"Enggak mau aku diinjek-injek, saya membawa nama Jawa kan. Paling tidak saling menghargai, jangan saling meremehkan, menjatuhkan," sambungnya.
Perlu waktu satu tahun bagi Soimah untuk bisa menyesuaikan diri mempercepat proses belajarnya di Jakarta hingga akhirnya dia bisa menyamakan langkah dengan artis-artis lain.
"Alhamdulillah sampai sekarang aku bisa menyesuaikan dengan semua macam artis, semua macam genre, semua macam bidang. Alhamdulillah sampai sekarang bisa lah menyesuaikan," ujar pemilik nama lengkap Soimah Pancawati itu.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Awal Berkarier di Jakarta, Soimah Dipandang Sebelah Mata Artis Lain