Secara umum, gejala Covid-19 yang pernah dia tangani berkaitan dengan gejala respiratorik atau keadaan turunnya pH darah yang disebabkan proses abnormal pada paru.
"Gejala paling sering hampir setiap daerah sama, yakni gejala respiratorik. Batuk, pilek, sakit tenggorokan, sakit kepala," terangnya.
"Sama dengan DBD, tipes, pada akhirnya pasien merasa lemah, letih, lesu dan ngilu seluruh badan kemudian diperiksa dan positif," tuturnya.
Meski begitu kata dia, kasus kematian di Kota Bekasi terbilang cukup kecil jika dibanding dengan angka penularan Covid-19 di Kota Bekasi yang tembus di angka 10.095.
"Tingkat kematian kita rendah 1,6 persen, kalau nasional 3,2 persen. Jadi kami cukup berbesar hati karena kita bisa menekan. Itu tujuan kita bagaimana mencegah tingkat kematian," terangnya.
Sementara untuk kasus yang paling dominan, Covid-19 di Kota Bekasi terdapat pada warga usia produktif.
"Dari bayi sampai dewasa ada, paling banyak usia produktif 18-59 tahun. Makanya itu yang jadi sasaran vaksin nanti," ucap Anthoni.
Sebelum gejala-gejala tersebut muncul teruslah ingat pesan ibu untuk selalu menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Tangani 2.000 Pasien Covid-19, Dokter Spesialis Paru di Bekasi Sebut Ada Lima Tingkatan Gejala"