Find Us On Social Media :

Pakar Epidemiologi Wanti-wanti Lonjakan Kasus Covid-19, Pemerintah Diminta Segera Tarik Rem Darurat Minimal Satu Pulau Jawa: Tak Usah Tunggu Tahun Baru!

By Arif B,None, Selasa, 29 Desember 2020 | 15:15 WIB

ilustrasi pandemi

GridPop.ID - Pandemi Covid-19 seolah tak mau menunjukkan tanda berkesudahan.

Bahkan, kini jumlah kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah.

Per Senin (28/12/2020) saja, pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan jika ada penambahan 5.854 kasus baru.

Baca Juga: Kantongi Restu Orang Tua, Pria Ini Mantap Naik Pelaminan Bareng 2 Wanita Sekaligus, Istri Rela Dimadu tapi Ajukan Syarat Tak Mau Seatap

Melihat hal ini, Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengingatkan pemerintah untuk segera menarik rem darurat.

Sebab, peningkatan kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya.

"Jangan menarik (rem darurat) tahun depan, (tetapi) sekarang. Besok ditarik rem darurat," ujar Pandu melalui sambungan telepon, Senin (28/12/2020).

Baca Juga: Jago Masak di Dapur, Cheff Renatta Akui Ogah Masak Sendiri di Rumah karena Satu Hal Ini, Trauma?

Menurut Pandu, seharusnya bukan hanya Pemprov DKI Jakarta yang menarik rem darurat guna mencegah penularan Covid-19 yang terus meningkat.

"Jadi rem darurat jangan Jakarta saja. Semua yang punya masalah seperti Jakarta, tarik saja rem darurat," kata dia.

Menurut Pandu, kebijakan rem darurat yang diberlakukan Pemprov DKI Jakarta tidak akan berguna jika pemerintah daerah (pemda) lain tidak melakukan hal yang sama.

Sebab, hampir di seluruh daerah di Indonesia, rumah sakit rujukan Covid-19 penuh.

Baca Juga: Berlagak Sombong di Depan sang Kekasih serta Produser, Rizky Billar Dibuat Tak Berkutik Oleh Lesty Kejora, Billlar: Habis Deh Gue

"Jakarta ajak semua gubernur menarik (rem darurat) bareng-bareng. Secepatnya tarik rem darurat, tidak usah menunggu tahun baru," ucap Pandu.

"Minimal satu Pulau Jawa, kalau bisa se-Indonesia," lanjut dia.

Pandu berpendapat, lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta dan Indonesia pada umumnya terjadi karena pemerintah tetap menggelar Pilkada dan cuti bersama yang menyebabkan libur panjang.

Baca Juga: Pulang ke Kampung Halaman Raul Lemos di Timor Leste, Krisdayanti Tak Gensgi Nyapu di Pinggir Pantai Pakai Sandal Jepit

"Jadi, pemerintah yang menggali lubang kubur sendiri, bukan masyarakat. Yang bikin Pilkada, pemerintah. Yang bikin cuti bersama siapa? Pemerintah," tutur Pandu.

Wacana tarik rem darurat

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya mengatakan, ada kemungkinan kebijakan rem darurat ditarik kembali apabila kasus Covid-19 di DKI Jakarta terus meningkat.

"Kami akan lihat nanti dalam beberapa hari ke depan, setelah tanggal 3 (Januari 2021) nanti apakah dimungkinkan, nanti Pak Gubernur akan meminta kepada jajaran apakah dimungkinkan ada emergency break (rem darurat)," ucap Ariza dalam keterangan suara, Minggu.

Baca Juga: Hadiri Pesta Pernikahan, Para Tamu Undangan Kaget Pelaminan Kosong Melompong Tak Ada Mempelai, Suasana Berubah Haru Usai Tahu Apa yang Terjadi Pada Pengantin Pria

Ariza mengatakan, keputusan tersebut nantinya akan diambil sesuai dengan fakta dan data yang ada terkait wabah Covid-19 di Jakarta.

Dia tidak bisa memastikan apakah rem darurat benar-benar akan diambil karena data terkait penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta cukup dinamis.

"Memang ini sangat dinamis sekali, terkait untuk data dan fakta," ucap Ariza.Lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta

Baca Juga: KABAR TERBARU Ahli Beberkan Gejala Terinfeksi Covid-19 Tahap Lanjut, Penderita Disebut Sering Berhalusinasi Cium Bau Menyengat dan Susah Tidur!

Sebagai informasi, dalam 10 hari terakhir, tercatat enam kali lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota dengan catatan penambahan kasus melebihi angka 1.800.

GridPop.ID (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Kasus Covid-19 Melonjak, Epidemiolog: Segera Tarik Rem Darurat, Tak Usah Tunggu Tahun Baru