Find Us On Social Media :

Keputusan Berat Lepas Timor Leste Justru Disambut Baik Pemimpin Dunia, BJ Habibie Sampai Dapat Pujian, Ternyata Ini Alasannya

By Arif B,None, Minggu, 3 Januari 2021 | 16:00 WIB

BJ Habibie

Banyak pihak yang menggunakan isu Timtim sebagai salah satu sarana memukul dan mempermalukan bangsa Indonesia di percaturan internasional.

Tujuh bulan setelah BJ Habibie memegang tampuk kekuasaan atau tepatnya 19 Desember 1998, Perdana Menteri Australia, John Howard mengirim surat kepada Presiden Habibie.

Ia mengusulkan untuk meninjau ulang pelaksaan referendum bagi rakyat Timtim.

Baca Juga: Ahok Akui Hubungannya dengan Sang Putri Sempat Merenggang Usai Nikahi Puput Nastiti Devi, Begini Sikap Nathania Purnama Saat Bersama Sang Ayah

Hari referendum pun tiba, pada 30 Agustus 1999 dilaksanakan referendum dengan situasi yang relatif aman dan diikuti hampir seluruh warga Timtim.

Namun, satu hari setelah referendum dilaksanakan suasana menjadi tidak menentu, terjadi kerusuhan berbagai tempat.

Sekjen PBB akhirnya menyampaikan hasil refrendum kepada Dewan Keamanan PBB pada 3 September 1999.

Baca Juga: Nikahi Duda Tajir Melintir Beranak Dua, Rieta Amilia Pamerkan Kedekatannya dengan Putra Putri Sambungnya, Nampak Kompak dan Hangat

Hasilnya 344.580 suara (78,5 %) menolak otonomi, 94.388 (21 %) suara mendukung otonomi, dan 7.985 suara dinyatakan tidak valid.

Hasil referendum tersebut kemudian diumumkan secara resmi di Dili pada 4 September 1999, akhirnya masyarakat Timtim memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia.

Habibie mengutarakan alasan dan fakta yang sangat cerdas.