Find Us On Social Media :

Taktik Program Vaksinasi Indonesia Ini Dinilai Kurang Manjur, Kemunculan Raffi Ahmad Saat Divaksin Perdana Tuai Perhatian Media Asing

By None, Sabtu, 16 Januari 2021 | 11:40 WIB

Raffi Ahmad saat disuntik vaksin Covid-19 perdana di Istana Negara, Rabu (13/1/2021)

Indonesia tengah disorot dunia dengan kasus Covid-19 yang terus melonjak dan penanganan yang ala kadarnya.

Saat ini tercatat hampir 850 ribu kasus dan 25 ribu kematian setelah setahun Covid-19 masuk ke Indonesia.

Ini merupakan momen ketika Jokowi mengatakan perlunya menyediakan "keamanan untuk semua warga Indonesia" atau seperti Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan "keamanan tidak hanya untuk keluarga, tetangga dan warga Indonesia tapi juga umat manusia itu sendiri.

Baca Juga: Beruntungnya Adit Jayusman Dapatkan Hati Ayu Ting Ting, Masa Lalu Sang Biduan Dikuliti Habis Oleh Guru Vokalnya Saat SMP

Strategi Jokowi untuk menjadikan dirinya disuntik pertama kali cukup tepat, yang dilakukan untuk menunjukkan kepada masyarakat yang tidak yakin dengan vaksin Sinovac untuk percaya vaksin itu dapat bekerja.

Jokowi secara teknis menjadi perwakilan semua pekerjaan: pekerja medis, buruh dan pedagang, dan ia ditemani militer, polisi dan para ulama.

Meski begitu di media sosial ada satu hal yang menyebabkan strategi vaksinasi ini kurang berhasil.

Dan hal ini tidak berkaitan dengan berita dari Brazil yang mengatakan efikasi vaksin Sinovac hanya sebesar 50,4%, lebih rendah dari hasil penelitian Indonesia sebesar 65,3%.

Baca Juga: Lika-liku Hubungannya dengan Atta Halilintar Disebut Settingan Belaka, Aurel Hermansyah Luapkan Jeritan Hatinya: Mending Gak Usah Punya Pacar!

Hal ini justru berkaitan dengan Raffi Ahmad, sosok 'perwakilan milenial' yang ikut dalam program vaksinasi.

Influencer berusia 33 tahun ini sampai mendapat sorotan media asing setelah ia divaksinasi Sinovac.