Find Us On Social Media :

Tak Hanya Serang Saluran Pernapasan, Virus Covid-19 juga Mulai Mempengaruhi Kesehatan Jantung, Begini Gejala dan Tandanya yang Perlu Diwaspadai

By Septiana Hapsari, Rabu, 20 Januari 2021 | 12:15 WIB

Ilustrasi Pasien Covid-19

GridPop.ID - Pandemi Covid-19 di dunia belum juga bisa teratasi.

Makin hari, virus covid-19 ini makin berkembang dan bermutasi.

Bukti berkembangnya virus Covid-19 ini adalah dengan munculnya gejala-gejala baru pada pasien yang terjangkit.

Sebelumnya, virus corona jenis Covid-19 ini umumnya menyerang orga pernapasan, terutama paru-paru seperti infeksi yang terjadi pada SARS dan MERS.

Baca Juga: Berbanding Terbalik dengan Rencana Menkes Indonesia, WHO Tak Sarankan Bukti ataupun Sertifikat Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Perjalanan

Namun, yang berbeda dengan SARS dan MERS, Covid-19 juga berdampak pada organ tubuh lain, salah satunya jantung.

Dilansir dari Times of India, (17/1/2021), ada 7 tanda gejala Covid-19 yang berdampak pada jantung pasien yang terinfeksi:

1. Komplikasi Jantung

Studi JAMA menyebutkan, hampir 78 persen pasien Covid-19 muda dan sehat yang telah sembuh dari Covid-19 mengalami tanda-tanda komplikasi dan kerusakan jantung.

Faktanya, bagi mereka yang memiliki gangguan jantung, Covid-19 juga dapat meningkatkan risiko kematian.

Baca Juga: Kasus Harian Covid-19 di Indonesia Makin Meroket hingga Jumlah Kematian Meningkat Tajam, Sederet Hal ini Diduga Jadi Penyebabnya

Studi lain yang dilakukan oleh CDC China Weekly menemukan bahwa 22 persen pasien yang meninggal akibat Covid-19 menderita masalah jantung.

2. Kelelahan ekstrem

Kelelahan, kelelahan akut, dan nyeri dada sering dilaporkan sebagai gejala di antara orang-orang yang didiagnosis dengan kerusakan jantung setelah seseorang terinfeksi Covid-19.

Diketahui, saat jantung bekerja terus-menerus untuk mengatur aliran darah, maka kondisi itu benar-benar bisa membuat seseorang merasa lelah dan mengalami detak jantung yang cepat dan tidak teratur.

Baca Juga: Sandang Gelar Pengacara 30 Miliar, Hotman Paris Didera Perasaan Gundah Gulana Cari Tau Makna Hidup yang Ia Ingini: Sampai Sekarang Saya Belum Temukan

3. Radang jantung

Miokarditis atau radang otot jantung adalah komplikasi jantung yang ditakuti, tetapi umum terkait dengan Covid-19.

Diketahui, miokarditis dapat terjadi karena serangan langsung virus pada jantung, atau karena badai sitokin, yang dapat membuat tubuh menyerang sel-sel sehat secara keliru.

Dengan peradangan jantung dan masalah lainnya, otot jantung menjadi lebih lemah, menyebabkan organ membesar dan mengganggu aliran darah.

Kondisi ini menyebabkan tingkat tekanan darah Anda turun secara mendadak dan menyebabkan penumpukan cairan.

Tekanan berlebihan di paru-paru atau jantung juga bisa menyebabkan gagal jantung.

Baca Juga: Gegara Sushi Rp 100 Ribuan, Tiktoker Viral Denise Chariesta Semprot Chef Arnold Habis-habisan: Koki Kita Mulai Meresahkan ya Bun

4. Saturasi oksigen

Selain itu, suatu komplikasi umum dapat terjadi ketika virus menghalangi aliran darah membawa oksigen dalam tubuh, kondisi seperti hipoksia, disorientasi, kebingungan, bibir atau wajah kebiruan.

Jika hal ini terjadi, artinya bisa jadi merupakan sinyal adanya gangguan pada jantung.

5. Nyeri dada

Tanda gangguan jantung lainnya efek dari infeksi Covid-19 yakni nyeri pada bagian dada.

Dalam kasus Covid-19, penggandaan dan penyebaran virus dapat mengganggu fungsi jantung dan bisa merusak otot-otot jantung.

Efeknya, seseorang yang terinfeksi bisa mengalami nyeri dada, atau angina.

Baca Juga: Cerai Gegara Mantan Suami Tolak Punya Anak, Vicky Zainal Kini Berani Unggah Foto Seksi Hingga Singgung Masa Lalu: Thank You...

6. Sindrom takikardia

Beberapa peneliti percaya bahwa pasien Covid-19, terutama mereka yang melakukan perjalanan jauh dapat menghadapi kondisi seperti POTS atau sindrom takikardia ortostatik postural.

Sindrom ini merusak sistem saraf, menyebabkan ketidakseimbangan detak jantung, tingkat tekanan darah yang tidak biasa.

Gejala Covid-19 tak hanya dirasakan pada pasien yang sedag terjangkit, namun juga masih bisa dirasakan pada pasien yang sudah dinyatakan sembuh.

Berdasarkan penlitian, tiga dari 4 pasien Covid-19 mengaku masih mengalami gejala dalam 6 bulan setelah terjangkit.

Baca Juga: Pesan Singkat Syahrini dengan Ayu Ting Ting Terbongkar, Keduanya Saling Berbalas Lontarkan Ungkapan Doa: Ya Allah Senengggg!

Sebuah penelitian menemukan beberapa gejala yang paling banyak dirasakan (76 persen) adalah kelelahan atau kelemahan otot, kecemasan atau depresi setelah 6 bulan sembuh dari Covid-19. Masalah umum pasca infeksi lainnya adalah kesulitan tidur (26 persen), dan kecemasan atau depresi (23 persen).

Pada kondisi ini, perempuan lebih banyak terpengaruh dibandingkan laki-laki.

Melansir dari Kompas.com, Dr Asok Kurup, ketua dari Academy of Medicine's Chapter of Infectious Disease Physicians, mengatakan gejala yang begitu panjang setelah infeksi parah diketahui terjadi, meskipun hal itu tidak umum.

Ia mengatakan, influenza parah, terutama pada mereka yang berakhir dengan gagal napas, dapat diikuti oleh masalah pernapasan yang membutuhkan waktu lama untuk pulih.

Dia juga menambahkan, beberapa pasien yang telah pulih dari Covid-19, tetapi mengalami masalah pernapasan.

Baca Juga: Berujar Miliki Keinginan Tuk Menetap di Bali, Gempita Buat Gading Ajukan 2 Syarat Ini yang Kudu Dipenuhi sang Buah Hati

Profesor Dale Fisher, konsultan penyakit menular senior di Rumah Sakit Universitas Nasional Singapura, mengatakan, apa yang disebut 'Long Covid' ada, tetapi sulit untuk mengakui gejala sepenuhnya ke Covid-19 secara khusus tanpa penelitian lebih lanjut.

Dia juga mengatakan kecemasan dan depresi, serta gangguan tidur lebih umum saat ini bahkan pada orang tanpa Covid-19.

"Saya tidak tahu mengapa orang lebih khawatir tentang vaksin dibandingkan dengan mengkhawatirkan Covid-19 itu sendiri dan risiko efek jangka panjang: kelelahan, sesak napas, gangguan tidur, kecemasan, depresi, kerusakan ginjal dan paru-paru yang terluka," jelas dia.

Bin Cao dari Rumah Sakit Persahabatan China-Jepang di Beijing mengatakan, pihaknya mulai memahami adanya beberapa efek jangka panjang Covid-19.

"Analisis kami menunjukkan bahwa sebagian besar pasien terus hidup dengan setidaknya beberapa efek virus setelah meninggalkan rumah sakit," kata dia.

Baca Juga: Roy Suryo Angkat Bicara, Suara Minta Tolong di Video Pencarian Korban Sriwijaya Ternyata Hanya Isapan Jempol Belaka, Ini Fakta Sebenarnya

GridPop.ID (*)