Dengan kakak dan adik-adik, aku sangat dekat. Terutama dengan kakak yang usianya 4 tahun di atasku. Semua yang tak bisa kubicarakan dengan orangtua, teman, atau kedua adik, bisa kubicarakan dengannya. Kami sudah seperti sahabat.
Jarak usiaku dengan saudara-saudaraku memang lumayan jauh. Dengan adik perempuan yang di bawahku, selisih 2 tahun. Sementara dengan adik laki-laki yang bungsu, terpaut 15 tahun.
Ada satu tradisi unik yang selalu dilakukan keluargaku saat adik bungsuku belum lahir, yakni merayakan ulang tahun di hotel. Bukan seperti orang-orang lain, yang pakai pesta lengkap dengan tamu dan acara tiup lilinnya, lho. Melainkan hanya menginap 2 hari, menghabiskan waktu bersama-sama di dalam kamar hotel.
Jadilah dalam setahun kami bisa menginap di 5 hotel berbeda, di seputaran Jakarta. Awal Maret, saat Mama ulang tahun, kami nginap di Hotel A. Setelah itu, pertengahan Maret, di hari ulang tahun Papa, kami nginap di Hotel B. Dan di ulang tahunku, 27 Mei, kami nginap di Hotel C. Begitu seterusnya hingga semua dapat giliran.
alau dipikir-pikir, tradisi ini agak aneh. Bukankah lebih baik ngumpul di rumah saja, lebih praktis dan ekonomis. Lucunya, tiap aku tanya Mama atau Papa tentang ihwal tradisi ini, mereka pasti jawab, "Kan, dulu kalian yang minta seperti itu."
Saat ini, tradisi itu tak lagi kami lakukan. Meski merasa aneh, aku tak menyesalinya. Mungkin kebiasaan ini yang telah membuat kami lebih dekat satu sama lain. Belakangan ini, setelah perekonomian keluarga membaik, Papa dan Mama memilih membawa kami berlibur, ke Padang, Bali, atau Singapura."
Wah, ternyata ritual aneh keluarga Afgan tiap tahun justru demi keakraban keluarga, bisa dicontoh nih!
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Nova.ID dengan judul: Beberkan Latar Belakangnya, Afgan Tak Malu Akui Keluarganya Punya Ritual Aneh Tahunan