Find Us On Social Media :

Jadi Alat Pendeteksi Covid-19 di Stasiun Mulai Februari Mendatang, Epidemiolog Justru Ragukan Penggunaan GeNose: Bisa Terjadi Keamanan Palsu

By Septiana Hapsari, Rabu, 27 Januari 2021 | 08:20 WIB

GeNose, alat pendeteksi Covid-19 karya ahli UGM sudah siap dipasarkan setelah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan. (Foto Dokumentasi Humas UGM)

Pengambilan sampel ini juga dinilai lebih nyaman, ketimbang menggunakan metode usap atau swab.

Prosedurnya, hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak Kemenkes dan UGM.

Meski demikian, alat ini diklaim memiliki tingkat sensitivitas 92 persen dan tingkat spesifisitas sekitar 95 persen.

Selain itu, hasil tes juga lebih cepat didapatkan. Hanya dalam waktu sekitar 2 menit GeNose bisa mendeteksi apakah seseorang positif atau negatif Covid-19.

Baca Juga: Seolah Tak Sudi Dibandingkan dengan Ayu Ting Ting, Nagita Slavina Bereaksi Begini Saat Bajunya Disebut Mirip dengan sang Biduan

GeNose dapat melakukan sekitar 120 kali pemeriksaan per hari dengan perkiraan penggunaan selama 6 jam dan jeda 3 menit antar tiap pemeriksaan.

Sementara itu, untuk warga yang akan menggunakan GeNose harus merogoh kocek sebesar Rp 20.000.

Karena itu, menurut Budi selaku Menhub, GeNose pertama kali dipasang di stasiun-stasiun karena harga tiket tertentu cenderung lebih murah.

Melansir dari Kompas.com, PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan memberlakukan pemeriksaan Covid-19 menggunakan alat deteksi yang menggunakan sampel nafas, GeNose, mulai 5 Februari 2020 mendatang.

Baca Juga: Alat Pendeteksi Covid-19 Buatan Anak Bangsa GeNose Siap Diproduksi Massal, Epidemiolog Justru Beri Peringatan