Find Us On Social Media :

Sebut 60 Persen Orang di Dunia Akan Kebal Covid-19 pada Bulan Agustus, Rusia Percaya Diri Sebut Keadaan Akan Kembali Normal Padahal Ahli Epidemolog Sudah Wanti-wanti Hal Ini!

By Arif B, Rabu, 10 Februari 2021 | 07:00 WIB

ilustrasi pandemi

GridPop.ID - Pandemi virus corona yang melanda seluruh dunia tentu membuat setiap orang resah.

Meski begitu, sepetinya Rusia optimis dan percaya diri jika keadaan akan kembali normal Agustus depan.

Melansir dari Kontan, Rusia mengatakan 60 persen orang-orang di dunia akan kebal dengan virus Covid-19.

Baca Juga: Dapat Olok-olokan dari Nikita Mirzani, Barbie Kumalasari Terus Cari Pembenaran dan Berdalih Telah Dibohongi Mantan Suaminya: Dia Mau Pansos

Juru bicara Kantor Kepresidenan Rusia alias Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada TASS, kondisi tersebut akan sangat bergantung pada pengembangan kekebalan terhadap virus corona di antara populasi Bumi.

"Saya yakin, itu bisa terjadi pada pertengahan musim panas," katanya, Senin (8/2).

Dengan kata lain, pada Agustus akan menjadi normal dengan pelindungan meningkat seperti yang mereka (para ahli) katakan.

Baca Juga: Ditertawakan Satu Indonesia Gegara Gembar-gembor Bakal Go International, Agnez Mo Ungkap Pahitnya Ditinggal Label Rekaman Saat Sudah Berjuang 3 Minggu di AS: Gue Setiap Hari di Studio!

Peskov menyebutkan, menurut perhitungan ahli imunologi, sekitar 60% populasi Bumi harus mengembangkan kekebalan terhadap virus corona, baik secara alami maupun buatan.

"Bagi saya, imunisasi vaksin virus corona harus berkembang sekitar pertengahan musim panas," ujar dia.

Pada akhir Desember 2019, China memberi tahu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang wabah pneumonia yang sebelumnya tidak dikenal di Kota Wuhan.

Baca Juga: 4 Tahun Betah Menduda Gegara Belum Dapat Restu sang Anak Buat Nikah Lagi, Tukul Arwana Diam-diam Dikabarkan Dekat dengan Sosok Biduan Cantik Ini!

Sejak itu, kasus virus corona baru dilaporkan di seluruh penjuru dunia.

Pada 11 Maret 2020, WHO menyatakan wabah virus corona sebagai pandemi. Menurut statistik terbaru, lebih dari 106,6 juta orang telah terinfeksi virus corona di seluruh dunia dan lebih dari 2,3 juta kematian akibat Covid-19.

Sementara di Rusia, hingga saat ini, mencatat lebih dari 3,9 juta kasus virus corona terkonfirmasi, dengan angka kematian akibat Covid-19 sebanyak 76.700 di seluruh negeri beruang merah.

Baca Juga: Bongkar Hubungannya dengan Stefan William, Tangis Celine Evangelista Pecah Ungkap Kondisi Terakhir Sang Anak: Itu Sebuah Aib

Vaksin tidak bisa akhiri pandemi

Sementara itu, epidemolog Griffith University Dicky Budiman menyatakan, vaksin bukan lah sebuah solusi tunggal untuk menyelesaikan pandemi.

Sehingga, jangan berpuas diri dulu jika suatu negara atau wilayah sudah melakukan vaksinasi dan mencapai cakupan untuk herd immunity.

Baca Juga: Bakal Jadi Mantu Pebisnis Ulung hingga Sudah Nikmati Fasilitas Mewah Liburan Naik Jet Pribadi, Tissa Biani Bongkar Rencana Pernikahan Dengan Dul Jaelani: Sama-sama Serius

"Ada satu hal yang harus jadi perhatian semua adalah situasi terkendali sekali pun bisa berbalik ketika strain baru itu muncul. Bisa mereset situasi kembali ke kondisi yang sebelumnya," ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/2/2021).

Oleh karena itu, dia mengingatkan akan pentingnya tetap menerapkan strategi testing, tracing, dan treatment serta mematuhi protokol-protokol kesehatan lainnya.

Baca Juga: Terhanyut dalam Kenangan Kisah Asmaranya dengan Ariel NOAH, Luna Maya Keceplosan Ungkap Hal yang Buatnya 'Gemas' dari Sang Lady Killer: Terlalu Sensitif

GridPop.ID (*)