Dilansir dari Science Direct via Tribunnews.com, TB usus adalah kondisi ketika bakteri Mycobacterium tuberculosis menginfeksi organ perut, peritoneum (selaput dalam rongga perut), dan usus.
Bakteri TB dapat menyebar ke organ perut melalui darah, getah bening, maupun dahak yang tertelan.
Kebanyakan pasien tuberkulosis usus tidak menunjukkan gejala yang spesifik.
Keluhan paling umum antara lain nyeri perut kronis yang tidak spesifik di bagian perut, penurunan berat badan, demam, diare atau sembelit, dan darah di tinja.
Sedangkan menurut Dekan FKUI Prof Dr dr H Ari Fahrial Syam, SpPD KGEH, MMB, infeksi TB usus berasal dari tuberkulosis yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
"Awalnya dari paru-paru dulu, dan itu biasa kita bilang TB paru atau mycobacterium tuberkulosis," ujar Ari dilansir melalui Kompas.com.
Namun, infeksi dapat menyebar ke organ lain di tubuh kita.
"Jadi prinsipnya itu, terdapat kuman yang menginfeksi paru-paru, nah infeksi itu 20 persen bisa mengenai organ lain," kata dokter spesialis gastroenterologi ini.
Ia menjelaskan, infeksi bisa mengenai ujung rambut sampai kaki termasuk mata atau otak yang kita kenal dengan meningitis tuberkulosis, jantung, liver, dan ginjal. Usus pun demikian.