Find Us On Social Media :

Pemerintah Sebut Vaksinasi Covid-19 untuk Masyarakat Umum Siap Dilaksanakan April 2021, Ini Sederet Golongan dan Daerah yang Jadi Prioritas Utama

By Septiana Hapsari, Jumat, 12 Februari 2021 | 10:30 WIB

Vaksin Covid-19

GridPop.ID - Proses vaksinasi Covid-19 massal di Indonesia masih dilaksanakan.

Vaksinasi tahap 1 yang ditujukan untuk para tenaga kesehatan pun sudah dilaksanakan dan masih berjalan.

Pekan depan, para petugas pelayanan publik akan menjadi sasaran vaksin Covid-19 selanjutnya.

Presiden Jokowi menegaskan, vaksinasi Covid-19 yang diprogramkan pemerintah bukan untuk perorangan.

Baca Juga: Bukan dari China, Penyelidikan WHO Ungkap Asal Usul Virus Corona atau Covid-19 yang Kini Lumpuhnya Banyak Negara di Dunia

Namun pemerintah ingin memberikan vaksin berdasarkan sistem klaster prioritas kelompok tertentu.

Pemerintah ingin memagari kelompok masyarakat berisiko tinggi terlebih dahulu agar terhindar dari potensi terpapar Covid-19.

"Sehingga tercapai kekebalan komunal, herd immunity. Sekali lagi, perlu perencanaan secara detail soal vaksinasi ini. Perlu dipeakan," tutur Jokowi.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Perkirakan Butuh Waktu 5 Tahun untuk Mulai Kehidupan Normal, Tim FKM UI Justru Sebut Pandemi Covid-19 Bakal Berakhir September 2021 Mendatang

"Kalau vaksin datang dalam jumlah banyak itu siapa dulu yang didahulukan. Jangan lupa untuk kelompok rentan, terutama lansia itu harus menjadi prioritas," tambahnya.

Berkaitan dengan pernyataan tersebut, pemerintah pun juga hendak memberikan vaksinasi kepada masyarakat umum.

Melansir dari Kompas TV, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan masyarakat umum bisa mendapatkan vaksin Covid-19 pada bulan April 2021.

Vaksinasi untuk masyarakat umum ini akan diproritaskan di daerah yang dinilai penularan Covid-19 tinggi serta kawasan dan daerah yangpadat penduduk.

Baca Juga: Kini Dekat dengan Susi Pudjiastuti, Begini Lika-liku Kehidupan Masa Lalu Kiky Saputri, Sempat Jadi Guru Honorer hingga Pontang-panting Kerja Sampingan Demi Sesuap Nasi

"Warga biasa bisa mendapatkan vaksin Covid-19 sekitar-sekitar bulan April. Itu diprioritaskan atau diarahkan dengan prioritas ke daerah rentan wabah dan daerah yang berpenduduk padat," ujar Moeldoko dalam acara "KSP Mendengar" yang ditayangkan secara virtual, Kamis (11/2/2021) yang dilansir dari Kompas.com.

Moeldoko beralasan diprioritaskannya vaksin di daerah-daerah tersebut supaya bisa memutus penularan di kawasan padat. Dengan begitu, diharapkan akan berdampak pada menurunnya kasus Covid-19.

"Menjadi prioritas karena vaksin tujuannya adalah untuk memotong transmisi. Jadi kalau penduduknya padat, itu menjadi prioritas," tegasnya.

Baca Juga: Kabar Kedekatan dengan Ariel NOAH Sedang Hangat-hangatnya, Agnez Mo Beberkan Kriteria Pria Ideal yang Mampu Buatnya Bucin Setengah Mati

 

"Kalau daerah (zona) merah akan jadi prioritas. Apalagi yang (zona) hitam," tutur Moeldoko.

Mantan Panglima TNI ini juga menyebut, Kementerian Kesehatan sudah mengatur terkait kelompok yang akan divaksinasi, waktu pelaksanaan dan tahapan serta prioritasnya.

Pemerintah pun telah memiliki strategi untuk mempercepat proses vaksinasi Covid-19 demi memutus mata rantai penularan Covid-19.

Melansir dari Kompas.com, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah akan menambah jumlah fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), vaksinator, dan jam pelayanan untuk mengejar target vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Sayembara Pacar Sewaan Tak Kunjung Berbuah Manis, Dinar Candy Tetiba Ngaku Tak Mau Lagi Menikah, Kenapa?

Ia mengatakan saat ini kemampuan penyuntikan vaksin Covid-19 masih berada di angka 60.000 hingga 80.000 injeksi per hari.

Jumlah itu harus ditingkatkan demi mengejar target vaksinasi tahap pertama terhadap 40,2 juta orang yang berlangsung pada Januari hinga April.

Adapun hingga kini baru tersedia 41.441 vaksinator yang bertugas untuk menyuntikkan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Cium Hal Tak Beres Dari Ibundanya, Anak Celine Evangelista Dengan Polosnya Tanyakan Hal Tak Disangka hingga Buatnya Tak Kuasa Tahan Tangis: Itu Dia Beratnya

Siti optimistis ke depannya proses vaksinasi Covid-19 akan semakin cepat dengan penambahan fasyankes, jam pelayanan, dan vaksinator.

Adapun pada tahap pertama yang berlangsung pada Januari-April.

Pemerintah menargetkan penyuntikan vaksin kepada 1,3 juta tenaga kesehatan, 17,4 juta petugas publik, dan 21,5 juta lansia.

Sebelumnya, Bloomberg pada Jumat (5/2/2021) menyampaikan laporan mengenai penanganan pandemi dan upaya vaksinasi Covid-19 berbagai negara di dunia.

Baca Juga: Aurel dan Atta Sempat Putus Nyambung, Ahli Tarot Sebut Putri Anang Masih Ketakutan Gegara Hal Ini hingga Singgung Kriteria Mantu Idaman Calon Mertua: Bukan Seperti Aurel

Berdasarkan hitungan Bloomberg, proses vaksinasi di Indonesia masih kalah cepat dengan beberapa negara-negara lainya.

Dengan kecepatan vaksinasi saat ini, diprediksi Indonesia baru bisa menjangkau 75 persen populasi untuk vaksinasi dan mengakhiri pandemi sekitar 10 tahun lagi.

Indonesia tidak sendiri, dengan analisis yang serupa, India dan Rusia juga memiliki waktu estimasi sama, yakni menunggu hingga satu dekade lamanya.

Prediksi tersebut dibuat setelah Bloomberg membangun basis data suntikan vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.

Baca Juga: Yang Selama Ini Ditutupi Akhirnya Terbongkar Juga, Cut Meyriska Blak-blakan Ungkap Sifat Asli Roger Danuarta yang Beda Jauh Dari yang Tampak di Media Sosial: Dia Itu Aslinya...

GridPop.ID (*)