Namun saat menunggu hasil swab test tersebut, 30 santri justru dilaporkan mengalami gejala kehilangan penciuman.
"Sementara saat ini terdeteksi ada sekitar 30 santri mengalami gejala kehilangan indra penciuman," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, Jumat (12/2/21).
Sampel swab test para santri dan pengajar itu dikirimkan ke laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat untuk diperiksa.
Mengejutkan, hasil swab test tersebut menunjukkan bahwa 45 persen dari jumlah sampel yang diperiksa Labkesda menunjukkan hasil positif.
Diutarakan Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra Hendriana, dari 832 sampel ditemukan 375 orang yang dinyatakan positif covid-19.
"Ada 375 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. 152 santri pria, 171 santriwati, 32 ustaz, dan 20 ustazah," tuturnya seperti dikutip melalui Kompas.com.
Pihaknya sudah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap yang terkonfirmasi positif Covid-19 untuk memilah santri mana saja yang bisa diisolasi di pesantren dan yang harus diisolasi di tempat isolasi tersentralistik.
"Sekarang dilakukan isolasi tersentralistik di Hotel Crown dan Rumah Sakit Dewi Sartika," tambahnya.
Pembagian pun telah ditentukan untuk santriwati akan difokuskan diisolasi di Hotel Crown dan santri pria di Rumah Sakit Dewi Sartika di Kawalu, Kota Tasikmalaya.