Sementara itu, proses pengerjaan proyek pembangunan kilang minyak masih dalam tahap pembersihan lahan.
Sebelumnya, Kepala Desa Sumurgeneng Gihanto mengatakan, dari 840 kepala keluarga (KK) di desanya, sebanyak 225 KK menjual tanah ke Pertamina.
Tanah itu dijual untuk pembangunan kilang minyak new grass root refinery (NGRR) yang merupakan kerja sama Pertamina dan perusahaan asal Rusia, Rosneft.
PT Pertamina juga menghargai tanah warga lebih tinggi dari biasanya, sekitar Rp 600.000 sampai Rp 800.000 per meter.
Rata-rata, warga mendapat uang sebanyak Rp 8 miliar dari penjualan tanah itu.
GridPop.ID (*)