"Aku sudah pusing. Lima tahun lalu, memang enggak ada panggilan (kerja). Puasa saja kadang beras harus dibikin bubur, cuma dikasih garam biar ada rasa. Yang penting waktu itu, aku bisa jalankan puasa," katanya.
Kondisi seperti itu kemudian berlangsung sampai Hari Raya Idul Fitri.
Di kediamannya tidak ada makanan khas Lebaran untuk disantap. Hidupnya betul-betul susah.
Bahkan di penghujung usianya, hidup Laila Sari masih saja susah hingga terpaksa pemakamannya dibantu puluhan driver ojol (ojek online).
Melansir dari Suar.ID, puluhan pengendara motor yang mengenakan jaket berwarna hitam dengan strip hijau dan abu-abu, memarkirkan motornya di dekat ambulans yang membawa jenazah Laila Sari pada 2017 silam.
Mereka kemudian ikut membantu mengangkat jenazah Laila ke liang lahatnya yang berjarak sekitar 100 meter dari ambulans.
Tidak hanya mengantarkan saja, tetapi ratusan pengojek aplikasi itu mengikuti proses pemakaman hingga selesai.
Lalu, para ojek online juga masih tetap berada di makam Laila setelah proses pemakaman selesai dan pihak keluarga sudah pulang ke rumah masing-masing.
Tidak seperti artis lainnya, pada pemakaman artis senior benama lengkap Nur Laila Sari Jahrotuljannah itu, tidak terlihat satupun artis yang hadir.