GridPop.ID - Malang bukan kepalang, mungkin itu kata yang pas untuk menggambarkan keadaan Eko Martono.
Bagimana tidak, sudah modali sang istri maju jadi Kades, Eko Martono justru diselingkuhi.
Dan parahnya, saat dilakukan penggerebekan sang istri yang merupakan Kades di Pasuruhan sedang berbuat zina dengan bawahannya sendiri.
Melansir dari Surya Malang, terungkapnya perselingkuhan ini bermula saat Kades keluar rumah seorang diri mengendarai motor.
Diam-diam Eko membuntuti hingga istrinya itu berhenti dan masuk ke rumah milik Arumi, tetangga desa pelaku pria.
Sekitar 10 menit kemudian, Eko bersama warga mendobrak pintu rumah.
Begitu pintu terbuka, ia mendapati istrinya berdua tanpa busana alias telanjang bersama pria yang merupakan perangkat Desa Wotgalih.
Meski sempat kabur, Salam (sang selingkuhan Kades) akhirnya tertangkap dan sempat dipukuli sebelum diserahkan warga ke petugas Polsek Nguling. Sementara Kades berhasil kabur.
Kini terduga pelaku pria telah diperiksa penyidik di Mapolres Pasuruan kota.
Sementara terduga pelaku perempuan, masih dalam pengejaran kepolisian.
Viral
Penggerebekan skandal perselingkuhan Kades di Pasuruhan ini bahkan sampai viral.
Melansir dari KompasTV, Bu Kades digerebek oleh suaminya saat sedang sekamar dengan pria lain di rumah warga, Minggu (21/3/2021) siang bolong.
Video amatir rekaman warga yang viral tersebut berisi sejumlah orang memburu pasangan selingkuh yang melibatkan oknum kepala desa dengan bawahannya.
Usai video penggerebekan ini viral, terungkap fakta-fakta di balik perselingkuhan Bu Kades.
Termasuk jabatan yang diduduki Bu Kades sebagai Kepala Desa (Kades) Wotgalih, Pasuruan saat ini tidak lepas dari pengorbanan suaminya, Eko Martono.
Pasalnya pasca istrinya selingkuh dengan Kasi Pelayanan dan Pemerintahan Desa Wotgalih, Salam, Eko Martono juga harus menanggung utang.
Eko Martono cerita, demi memodali istrinya jadi kades, ia rela menjual sapi dan memasukkan SK PNS-nya.
Eko yang berprofesi sebagai staf di salah satu SMP di Pasuruan menjadikan SK PNS sebagai agunan untuk meminjam uang.
"Iya benar. Saya pinjam uang Rp 150 juta untuk modal pencalonan jadi kades itu." ujar Eko Martono.
GridPop.ID (*)