GridPop.ID - Penyerangan Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Rabu (31/03) kemarin menghebohkan masyarakat.
Dalam rekaman CCTV pelaku Zakiah Aini (25) datang seorang diri mengacungkan senjata dan melepaskan beberapa tembakan di area kompleks Mabes Polri.
Tak lama berselang, pelaku penyerangan Mabes Polri pun berhasil dilumpuhkan dengan timah panas polisi.
Zakiah Aini pun tewas ditempat setelah peluru menembus jantungnya.
Hal ini pun sudah dikonfirmasi Wakil Kepala RS Polri Kramat Jati Kombes Umar usai jenazah pelaku diautopsi.
"Meninggal karena tembakan, yang mematikan di jantung. Nanti teman-teman penyidik dari Polda Metro Jaya yang akan menjelaskan," terangnya seperti yang dikutip dari GridHot.ID.
Setelah diserahkan ke pihak keluarga, jenazah Zakiah Aini dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur pada Kamis (1/4/2021) sekira pukul 01.20 WIB.
Pemakaman Zakiah Aini dihadiri oleh kedua orangtua, kakak serta beberapa kerabatnya dengan diawasi ketat oleh pihak kepolisian.
Jenazah Zakiah Aini dimakamkan dalam kondisi terbungkus peti jenazah.
Sang kakak bertugas mengumandangkan adzan dari atas pusara makam sebelum petugas makam mengubur liang lahat dengan tanah makam.
Kedua orangtua Zakiah Aini yang menghadiri pemakaman tampak tak kuasa menahan tangis kesedihan ditinggal sang anak.
Sang ibu yang duduk di kursi plastik tampak dikuatkan oleh sang suami, M. Ali yang mengenakan pakaian putih.
Usai makam ditutup tanah, sang ibu sempat berdoa dan menangis di atas pusara sambil mengenang sosok putrinya.
"Kamu anak yang baik. Selamat tinggal. Allah memanggil kamu," ucapnya.
Sebagai tambahan informasi, Zakiah drop out dari salah satu kampus ketika sedang duduk di semester 5 bangku perkuliahan.
Wanita muda itu tinggal bersama orangtua dan kakak-kakanya di Kelapa Dua Wetan. Zakiah Aini merupakan bungsu dari enam bersaudara.
Setelah putus sekolah, Zakiah banyak menghabiskan waktu di rumah dan tidak bergaul dengan warga sekitar.
"(Zakiah) tidak berinteraksi dengan warga sekitar," ujar Lurah Kelapa Dua Wetan Sandy Adamsyah kepada Kompas.com Rabu malam.
Saat melakukan penggeledahan di rumah pelaku, polisi menemukan surat wasiat yang ditinggalkan untuk keluarganya.
Selain itu, ia juga disebut berpamitan di grup Whatsapp keluarga.
"Kita temukan saat penggeledahan di rumahnya surat wasiat dan ada kata-kata di Whatsapp group (WAG) keluarga bahwa yang bersangkutan pamit," ujar Listyo.
Sementara itu, Sandy mengatakan bahwa surat wasiat tersebut berisi permohonan izin dari pelaku kepada keluarganya.
Surat itu pertama kali ditemukan oleh kakak Zakiah. Ia sempat berniat melaporkan temuan itu kepada pihak kepolisian, namun tidak sempat.
"Kakaknya agak bingung mau lapor ke mana, nah akhirnya dia ada inisiatif mau ke polres, tapi (lebih dulu) terjadi hal yang tidak kita inginkan ini," pungkas Lurah Kelapa Dua Wetan itu.
GridPop.ID (*)