Antrean panjang terjadi di tempat kremasi, bahkan logam alat kremasi sampai meleleh karena terus digunakan untuk membakar.
Alhasil, pemerintah pun memutuskan kremasi massal mengunakan kayu bakar di daerha terbuka dan luas, seperti area parkir.
Melihat kondisi ini Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedroos Adhanom Ghebreyesus menuturkan 'situasi di India sangat memilukan."
Melansir Wartakotalive.com, disebutkan Tedros mengatakan badan kesehatan PBB antara lain mengirimkan "ribuan konsentrator oksigen, rumah sakit lapangan bergerak prefabrikasi dan persediaan laboratorium".
“WHO melakukan semua yang kami bisa, menyediakan peralatan dan pasokan penting.”
Selain WHO, beberapa negara juga mengirimkan bantuan untuk India, diantaranya ada Jerman dan Singapura.
Kembali melansir Kompas.com, perusahaan investasi negara Singapura Temasek turut memberikan bantuan peralatan medis, termasuk pasokan oksigen yang saat ini sangat dibutuhkan oleh India.