Find Us On Social Media :

Babi Ngepet di Depok Diuber-uber Warga, Pria Ini Sampai Infeksi Parah hingga Alami Hal Mengerikan Ini di Kedua Kakinya Gegara Sang Babi

By Grid, Rabu, 28 April 2021 | 17:15 WIB

Pria ini harus mengamputasi kakinya karena infeksi parah akibat santap olahan darah babi.

GridPop.ID - Babi yang dianggap sebagai terduga babi ngepet di Depok bikin geger masyarakat.

Betapa tidak, ukuran babi itu disebut mengecil seiring waktu.

Tak heran bila kehebohan segera saja menyeruak.

Bahkan warga berbondong-bondong ingin menyaksikan wujud babi tersebut.

Terlihat video yang menampilkan diduga seekor babi ngepet ditangkap warga. 

Babi itu lalu ditempatkan dalam sebuah kandang bambu.

Baca Juga: Sempat Dielu-elukan Jadi Mantu Hotman Paris, Inilah Sosok Wanita yang Pernah Nangkring di Video Fritz Hutapea, Kerap Plesiran ke Luar Negeri dan Gunakan Barang Branded

Video babi itu langsung  viral di media sosial.Warga berhasil menangkap diduga seekor babi ngepet itu pada Selasa (27/4/2021) tengah malam sekitar pukul 00.30 WIB.

Salah seorang warga, Suhanda mengatakan, perlu cara khusus bagi warga untuk menangkap babi ngepet tersebut.

Namun, fakta mengejutkan terungkap.

Namun kisahnya tak terkait terduga babi ngepet Depok, tapi masih berhubungan dengan babi.

Umumnya, daging menjadi bagian tubuh hewan yang bisa disantap makanan.

Namun di beberapa negara, darah hewan juga bisa dikonsumsi bahkan menjadi makanan populer, salah satunya olahan darah babi.

Sayangnya, mengkonsumsi makanan tersebut bisa mengakibatkan infeksi parah pada tubuh.

Hal ini terjadi pada seorang pria yang terpaksa kehilangan kedua kakinya usai menyantap olahan darah babi.

Nopparat harus kehilangan kedua kakinya karena ia makan produk olahan darah babi yang ternyata menganding patogen Streptococcus suis.

Insiden ini terjadi beberapa waktu silam saat festival Songkran.

Saat itu, Nopparat pulang ke kampung halamannya untuk merayakan festival tersebut.

Saat jamuan makan, ia mencicipi tahu darah babi atau puding darah babi.

Ia kemudian merasa tak enak badan.

Baca Juga: Rizky Febian dengan Entengnya Umbar Aib dan Ngaku Sudah Tak Perjaka Lagi, Sule Sang Ayah Justru Beri Reaksi Tak Terduga

Nopparat merasakan kram otot, menggigil, serta kedinginan pada tangan dan kakinya.

Kemudian, ia memutuskan ke rumah sakit.

Setelah menjalani rangkaian pemeriksaan, dokter menemukan bahwa darah Nopparat sudah terinfeksi parah.

Mirisnya, kondisinya memburuk dengan sangat cepat.

Nopparat mengalami sepsis, gagal ginjal akut dan mengalami masalah kesulitan napas.

Melihat kondisi pasiennya, dokter pun dengan cepat menangani Nopparat.

Namun ia mengatakan bahwa 24 jam selanjunya adalah masa kritis.

Jika tidak ada kemajuan, maka Nopparat tidak akan bisa selamat.

Di titik itu, Nopparat merasakan kakinya mulai kaku.

Dokter menyarankan amputasi untuk menyelamatkan nyawanya.

Nopparat tak punya pilihan selain menuruti saran dokter.

Mau tak mau, kedua kaki Nopparat pun diamputasi.

Baru-baru ini, Nopparat diundang dalam acara talkshow untuk membagikan pengalamannya.

 

WHO menyatakan bahwa patogen Streptococcus suis dapat masuk tak hanya melalui makanan yang dimasak kurang dari suhu 70 derajat celcius.

Streptococcus suis juga dapat masuk melalui luka atau goresan pada tangan.

Biasanya ada waktu inkubasi dari satu sampai tiga hari sebelum patogen menyerang tubuh manusia.

Beberapa gejala awal infeksi patogen yaitu demam, mual, muntah, sakit kepala parah, dan sakit otot.

Dalam beberapa kasus, infeksi dapat berujung pada meningitis.

Baca Juga: Disembelih, Babi Ngepet Berulah Lagi hingga Bikin Syok Warga, Kini Terbongkar Fakta Sebenarnya!

Di beberapa belahan dunia, darah ternak memang dikonsumsi.

Tahu atau puding darah babi yang dikonsumsi Nopparat merupakan makanan populer Kanton di Hong Kong.

Makanan itu juga populer di Taiwan dan juga Vietnam.

Di Korea, olahan darah biasanya dari darah kerbau.

Olahan tersebut digunakan untuk sup, dikombinasikan bersama daging atau dimakan bersama karbohidrat. (*)