Find Us On Social Media :

18,9 Juta Orang Diprediksi Bakal Nekat Mudik Lebaran, Jokowi Peringatkan Kepala Daerah Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19: Saya Betul-betul Masih Khawatir

By Sintia N, Jumat, 30 April 2021 | 03:32 WIB

Ilustrasi mudik.

GridPop.ID - Tak terasa lebaran hari raya Idul Fitri 1442 H sudah tinggal 2 minggu lagi.

Tradisi mudik lebaran yang biasanya selalu dilakukan tiap tahun pun kini mulai disorot masyarakat.

Pasalnya, pemerintah secara resmi telah mengeluarkan aturan dimana tahun ini mudik lebaran dilarang.

Terkait hal itu, presiden Jokowi pun mulai memperingatkan para kepala daerah terkait lonjakan kasus positif covid-19 yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Kini Akur Pamer Suap-suapan Mesra Saat Buka Puasa, Nathalie Holscher Sempat Nangis Sesenggukan Sebelum Pulang ke Rumah Sule, Singgung Soal Hidayah hingga Perlu Bimbingan

Seperti dikabarkan sebelumnya, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, resmi melarang mudik lebaran 2021.

"Ditetapkan bahwa tahun 2021 mudik ditiadakan," kata Effendy usai rapat tingkat menteri, Jumat (26/3/2021) dikutip dari Kompas.com.

Kebijakan ini berlaku untuk semua elemen masyarakat tanpa terkecuali.

"Berlaku untuk seluruh ASN, TNI, Polri, BUMN, karyawan swasta maupun pekerja mandiri dan juga seluruh masyarakat," lanjut Muhadjir dalam konferensi pers secara virtual, usai rapat.

Meski begitu, rasa khawatir rupanya masih menyelimuti hati Presiden Joko Widodo lantaran masih ada orang-orang yang akan tetap nekat mudik lebaran.

Dilansir melalui Kompas.com, hal itu diutarakan Jokowi saat memberikan arahan kepada kepala daerah se-Indonesia yang ditayangkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/4/2021).

"Saya betul-betul masih khawatir mengenai mudik di hari raya Idul Fitri yang akan datang," kata Jokowi.

Baca Juga: Dulu Ilmunya Sakti Mandraguna, Nasib Ki Joko Bodo Sekarang Berubah Tragis, Sakit-sakitan hingga Terpaksa Jalan Merangkak

Bukan tanpa alasan, berdasarkan survei dari Kementerian Perhubungan terdapat 18,9 juta orang yang berencana mudik meski pemerintah sudah menyatakan pelarangan.

Untuk diketahui, sebelum pemerintah melarang mudik, ada 89 juta atau 33 persen penduduk yang hendak pulang ke kampung halaman.

Begitu dinyatakan mudik dilarang, persentase tersebut merosot jauh hingga kini berada di angka 7 persen.

"Tapi angkanya juga masih besar, hati-hati, 18,9 juta orang yang masih akan mudik," ucap Jokowi.

Baca Juga: 15 Tahun Jalin Persahabatan, Dwi Andhika Kebingungan Saat Ditodong Pertanyaan Terkait Kejelasan Hubungannya dengan Chika Jessica: Apa pun Statusnya, Jalanin aja

Jokowi pun mewanti-wanti para kepala daerah untuk berhati-hati dan tidak kehilangan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.

Presiden meminta kepala daerah memperhatikan secara seksama angka penyebaran Covid-19 di wilayahnya masing-masing.

"Hati-hati sekecil apapun kasus aktif yang ada di provinsi, di kabupaten, di kota yang Bapak Ibu Pimpin, jangan kehilangan kewaspadaan ikuti angka-angkanya, ikuti kurvanya. Begitu naik sedikit segerakan untuk ditekan kembali agar terus menurun," kata Jokowi dikutip melalui 

Melansir Tribunnews.com, Jokowi juga sempat mengatakan beberapa daerah kini mulai mengalami peningkatan penyebaran Covid-19.

Diantaranya yakni Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Jambi, Kalimantan Barat, NTT, Riau, Sumatera Barat, Bengkulu dan Kepulauan Riau (Kepri).

Baca Juga: Sudah Dikubur Terpisah Antara Kepala dan Badan, Kuburan Babi Ngepet Bakal Dibongkar Warga Depok karena Alasan Mengejutkan Ini!

Disisi lain, Jokowi juga mengatakan secara keseluruhan pengendalian Covid-19 di Indonesia mulai membaik.

 

Oleh karena Presiden mengatakan penyebaran Covid-19 yang bisa dibilang terkendali ini jangan sampai rusak karena masyarakt masih nekad mudik pada Idul Fitri 2021.

"Jadi sekali lagi hati-hati dengan mudik lebaran, hati-hati, cek, kendalikan," katanya.

GridPop.ID (*)