Grid.ID - Perempuan yang mengirim sate beracun dan mengakibatkan korban tewas berhasil ditangkap kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sosoknya kemudian dihadirkan polisi.
Sate beracun itu menewaskan Naba Faiz Prasetya (10), anak driver ojek online.
Naba memakan sate dari ayahnya, Bandiman, seorang pengemudi ojek online.
Bumbu sate misterius yang menewaskan anak driver ojol tersebut diketahui berisi racun yang berbahaya hingga dijuluki sillent killer.
Hal itu diungkap polisi berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Yang mana, dari hasil pemeriksaan disebutkan bahwa paket sate bakar misterius yang dikonsumsi korban NFP (8) memang mengandung racun.
Polisi mengatakan racun tersebut terdapat dalam bumbu kacang dari sate.
Dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Arief Nurrochmad, MSi, MSc, Apt menjelaskan terkait racun jenis C ini.
Menurutnya, racun jenis C merujuk kepada struktur kimia yang kebanyakan mengandung CN atau sianida.
Namun, bentuk sianida bisa bermacam-macam, semisal gas, kristal, dan cair.
"Racun jenis C merujuk ke struktur kimia dari yang kebanyakan mengandung sianida. Sianida ada yang bentuknya gas, kristal, cair," kata Arief kepada Tribunjogja, Jumat (29/4/2021).
Dir Reskrimmum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satriya mengatakan, setelah dilakukan penyelidikan selama 4 hari, polisi akhirnya mengamankan terduga pelaku pengiriman sate.
"Diamankan NA (25) warga Majalengka, Jumat (30/4/2021)," kata Burkan di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021).
NA mengaku sakit hati kepada Tomy, pria yang seharusnya menerima sate itu.
Sebelumnya, Bandiman menerima orderan secara ofline dari seorang wanita di jalan Gayam, Kota Yogyakarta pada hari Minggu (25/4/2021).
Bandiman dan wanita misterius itupun bertransaksi terkait tarif jasanya mengantarkan makanan.
Saat itu, disepakati tarif Rp 25.000 namun perempuan itu membayar ongkos Rp 30.000.
Dirinya menerima pesan jika makanan itu dari Pak Hamid di Pakualaman untuk paket takjil.
Menggunakan sepeda motornya, Bandiman pun berangkat ke alamat yang dituju.
"Sampai sana sepi dan saya telepon Pak Tomi. Saya bilang dari Gojek, ini ada paket takjil dari Pak Hamid di Pakualaman.
Nah, Pak Tomi bilang saya tidak merasa punya teman yang namanya Hamid (asal) Pakualaman Apalagi sahabat apa saudara tidak punya, lalu saya telepon ibunya (istri Tomi) dan ternyata juga tidak kenal," ucap Bandiman.
Setelah sampai di rumah sate dimakan oleh keluarganya.
Naba dan istrinya mengalami mual dibawa ke RSUD Kota Yogyakarta.
Naba tidak bisa tertolong sesaat sesudah ditangani secara medis.