GridPop.ID - Saat melakukan ibadah puasa, tak sedikit yang mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh.
Gejala dehidrasi umumnya ditandai dengan mulut kering, terasa pusing, dan munculnya rasa lemas.
Ahli kulit dan kecantikan Dr. Friska Natasya menjelaskan, gejala dehidrasi juga terlihat dari warna urin.
"Terutama kulit kering sama yang biasa kelihatan dari buang air seni, warna urin. Semakin pekat warnanya berarti menandakan semakin kurang cairan,” terangnya dalam wawancara dengan Kompas TV pada 12 Mei 2019.
Baca Juga: Tips Kesehatan Bulan Puasa Agar Ibadah Lancar dengan Hindari 4 Kebiasaan Berikut!
Dehidrasi juga bisa memicu komplikasi serius seperti tekanan darah rendah hingga masalah ginjal.
Dengan begitu, memenuhi kebutuhan cairan tubuh saat berpuasa di bulan Ramadan penting untuk mencegah dehidrasi.
Agar terhindar dari dehidrasi, beberapa cara berikut mungkin bisa diterapkan saat menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan.
Minum air yang cukup
Selama berpuasa, penting untuk tetap memenuhi kebutuhan cairan harian. Cukupi kebutuhan minum 8-12 gelas per hari atau 2 liter per hari.
Kurangi kafein
Minuman berkafein seperti teh, kopi, atau coklat berpotensi menyebabkan dehidrasi. Minuman berkafein memiliki sifat diuretik, yaitu meningkatkan pengeluaran kencing.
Batasi asupan garam dan gula
Makanan atau minuman yang tinggi kandungan garam dan gula bisa meningkatkan rasa haus. Untuk itu, hindari makanan atau minuman tersebut terutama saat sahur.
Konsumsi buah, sayur, dan makanan berkuah
Sayur dan buah secara alami mengandung jumlah cairan yang banyak. Sementara itu, makanan berkuah yang hangat, selain menjadi sumber cairan, juga dapat memberi rasa nyaman pada perut.
Kurangi aktivitas di luar saat siang
Aktivitas di luar ruangan saat siang hari membuat cairan tubuh keluar melalui keringat. Jika ingin berolahraga, bisa melakukan olahraga ringan menjelang waktu berbuka.
Minum teh herbal setelah buka puasa (buka puasa malam) dianjurkan juga untuk menghindari dehidrasi pada hari-hari Ramadan yang panjang dan panas.
Profesor Gülay Koçoğlu dari Departemen Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Cumhuriyet di Turki, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa nutrisi adalah yang paling penting selama puasa yang lama di bulan Ramadan.
Koçoğlu mengatakan bahwa mereka yang berpuasa perlu menerima cairan dalam jumlah yang cukup sebelum berpuasa.
Dia mengatakan, biasanya diperlukan konsumsi 2 atau 2,5 liter cairan setiap hari dan jumlah ini harus ditingkatkan selama Ramadan.
“Minimal konsumsi air antara 10 hingga 12 gelas. Hindari minuman berkafein seperti teh atau kopi meningkatkan dehidrasi melalui ekskresi urine.
Orang yang berpuasa dianjurkan mengonsumsi sup, jus buah dan sayuran segar, susu, ayran, air mineral, rebusan dingin, buah-buahan dan teh herbal seperti teh chamomile, sage, adas, dan melissa."
Tak hanya itu, hidangan utama harus mengandung salah satu dari makanan ini, yaitu nasi, pasta, buah dan sayuran, roti, produk tepung, kacang-kacangan.
Gunakan minyak sayur untuk memasak. Makanan penutup dengan susu, bersama dengan empat produk makanan utama termasuk susu, yoghurt, keju, daging, dan telur."
GridPop.ID (*)