GridPop.ID - 2 Hari lagi Umat Buddha akan menyambut Hari Raya Waisak.
Tahun 2021 ini, Hari Raya Waisak jatuh pada tanggal 26 Mei 2021.
Karena tahun ini Hari Raya Waisak kembali dirayakan di tengah pandemi Covid-19, Kementerian Agama mengeluarkan sejumlah panduan yang harus ditaati.
Dilansir dari laman tribunnews.com, panduan ini tertuang dalam Surat Edaran No SE 11 tahun 2021 tentang Puja Bhakti/Sembahyang & Dharmasanti Hari Raya Tri Suci Waisak 2565 Tahun Buddhis Saat Pandemi Covid.
“Panduan diterbitkan dalam rangka memberikan rasa aman kepada umat Buddha dalam penyelenggaraan Puja Bhakti/Sembahyang dan Dharmasanti Hari Raya Tri Suci Waisak 2565 Tahun Buddhis/2021," ujar Yaqut melalui keterangan tertulis, Jumat (21/5/2021) seperti dikutip oleh tribunnews.com
Yaqut meminta kepada seluruh jajaran Kemenag untuk mensosialisasikan edaran ini secara masif, terutama kepada pengurus organisasi atau Majelis Agama Buddha, anggota sangha, pengelola rumah ibadah, dan umat Buddha agar dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Selaini itu, Umat Buddha diberbagai daerah juga sudah mulai mempersiapkan berbagai hal untuk menyambut Hari Raya Waisak.
Salah satunya yang dilakukan oleh umat Buddha di Mojokerto ini.
Dikutip dari laman surya.co.id, Sejumlah umat budhis bersama masyarakat gotong-royong membersihkan Rupang/ Patung Budda Tidur di kawasan Maha Vihara Mojopahit, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (23/5/2021).
Pembersihan patung Budda Tidur merupakan tradisi saban tahun yang merupakan rangkaian kegiatan menjelang Tri Suci Waisak 2565 BE/2021.
Upasaka Pandhita Dhammapalo, Saryono menjelaskan pembersihan rupang Budda Mahaparinibanna (Pali) atau Mahaparinirwana (Sansekerta) yang dikenal sebagai patung Budda Tidur ini merupakan rangkaian kegiatan menjelang peringatan Waisak yang akan dilaksanakan pada Rabu (26/5/2021) mendatang.
"Persiapan yang kami lakukan salah satunya adalah pembersihan rupang Mahaparinibanna atau rupang Budda Tidur rutin menjelang peringatan Waisak," ungkapnya, Minggu (23/5/2021).
Dia mengatakan proses membersihkan Patung Budda Tidur dengan panjang 22 meter, lebar enam meter dan tinggi 4,5 meter ini melibatkan sepuluh orang dari umat budhis bersama warga setempat.
Pengunjung wisata juga diperbolehkan turut berpartisipasi saat membersihkan Rupang Budda Mahaparinibanna ini.
Pembersihan dilakukan secara khusus dan bertahap yaitu mengguyurkan air dan sabun diseluruh bagian yang dimulai pada pukul 07.15 WIB.
Setelah menunggu beberapa saat kemudian disiram air bunga dan kembali dibilas air hingga bersih. Prosesi pembersihan rupang Budda Mahaparinibanna ini rampung sekitar pukul 11.00 WIB.
Kegiatan selanjutnya yakni pemasangan bendera, payung dan perlengkapan lain di dalam Maha Vihara yang akan digunakan dalam pelaksanaan Waisak mulai dari Pradaksina maupun Pujabakti.
"Pembersihan rupang Budda Mahaparinibanna ini terpenting mempunyai niat, selain terlihat bersih secara luarnya namun secara dalamnya arti pembersihan ini juga merupakan untuk membersihkan batin kita,"ucap UP.Saryono.
Menurut dia, peringatan Waisak 2021 sama dengan tahun lalu masih dalam situasi Pandemi Covid-19. Adapun tema Waisak 2565 BE/2021 nantinya adalah masih berkaitan dengan kewaspadaan membangun kepedulian sosial.
"Jika tahun lalu khusus kita menyelenggarakan upacara sembayang saja kalangan sendiri (Intern) namun tahun ini kita mengadakan acara tetap ada pembatasan umat yang akan datang ke tempat ini sekitar 50 orang," terangnya.
Pembersihan rupang Budda Mahaparinibanna ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Maha Vihara Mojopahit tersebut.
Saat itu, banyak wisatawan lokal yang berkunjung ke Maha Vihara Mojopahit untuk berwisata sembari melihat Patung Budda Tidur.
Andi (34) warga Mojoagung, Kabupaten Jombang, mengatakan dia bersama keluarganya berkunjung ke tempat wisata di kawasan Trowulan.
"Kebetulan tadi sama istri dan anak liburan dekat sini mampir mau lihat patung Budda Tidur lagi dimandikan," ujarnya.
Dia betah berlama-lama di wisata lokal Maha Vihara Mojopahit ini karena banyak patung-patung yang menjadi daya tarik bagi anak-anak maupun orang dewasa.
Apalagi, tempat ini juga didukung dengan lingkungannya asri. Dia juga tidak lupa menerapkan Prokes Covid-19 dengan mengenakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
"Banyak pohon-pohon jadi betah adem sambil jalan-jalan melihat patung Budda," tandasnya. GridPop.ID (*)