Find Us On Social Media :

Khawatir Pencurian Budaya, Arie Kriting Protes Penunjukkan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Sebagai Duta PON XX Papua, Begini Saran Sang Komika

By Sintia N, Kamis, 3 Juni 2021 | 18:21 WIB

Nagita Slavina dan Raffi Ahmad ditunjuk sebagai ikon Pon XX Papua 2021

GridPop.ID - Baru-baru ini, artis cantik Nagita Slavina kembali menuai sorotan khalayak.

Jika biasanya ia disorot karena penampilannya yang bernilai fantastis, kali ini berbeda.

Kali ini berkaitan dengan penunjukkan Nagita Slavina sebagai duta Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua 2021.

Pasalnya, penunjukkan istri Raffi Ahmad itu memancing komentar dari komika terkenal Arie Kriting.

Baca Juga: Ngakunya Bercita-cita Jadi Ibu Rumah Tangga, Adik Nagita Slavina Malah Bikin Melongo Saat Terungkap Sandang Jabatan Mentereng nan Mulia Ini

 

Dilansir dari Kompas.com, Arie Kriting menyuarakan pendapat lewat unggahan di akun Instagram-nya @arie_kriting.

Arie berpendapat seharusnya yang menjadi duta PON XX Papua adalah perempuan asli Papua.

"Penunjukan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX Papua ini memang pada akhirnya dapat mendorong terjadinya Cultural Appropriation," tulis Arie Kriting, Rabu (2/6/2021).

Suami Indah Permatasari ini menyadari bahwa kapabilitas Nagita Slavina dalam membawa misi sosialisasi untuk PON XX Papua ini sangat dibutuhkan.

Namun, ia merasa lebih cocok jika Duta PON XX Papua direpresentasikan oleh sosok perempuan Papua.

"Seharusnya sosok perempuan Papua, direpresentasikan langsung oleh perempuan Papua," tulisnya.

"Solusi dari saya, Duta PON XX Papua harus tetap perempuan Papua. Angkat lagi salah satu sosok perempuan Papua, @mikhelia atau @nereputri atau siapa yang dirasa memadai."

"Tokoh Perempuan Papua ini bisa mendampingi kaka Boaz Solossa sebagai Duta PON XX Papua," tambah Arie Kriting.

"Kakak Raffi Ahmad dan Nagita Slavina bisa diposisikan sebagai sahabat Duta PON XX Papua," saran Arie.

Baca Juga: Pengakuan Teranyar KD Bahas Polemik Hubungannya dengan Aurel Hermansyah dan Azriel Hermansyah hingga Singgung Sikap Raul Lemos: Jangan Pendek Telinganya!

Menurut Arie kehadiran sosok Perempuan Papua sebagai Duta PON XX Papua akan menghindarkan terjadinya Cultural Appropriation.

"Pada akhirnya nanti kesuksesan PON Papua tidak hanya tercapai secara pelaksanaan event, tetapi juga sukses menjadi perekat kesatuan bangsa," tulisnya.

Hal itu diusung Arie agar nantinya kesuksesan PON dapat menunjukkan bahwa Tanah Air memiliki banyak keberagaman budaya yang luas.

Di akhir unggahannya, Arie mendapat informasi kalau Raffi dan Nagita menjadi icon PON Papua, bukan Duta.

Namun sebenarnya apa sih Cultural Apropriation itu?

Baca Juga: Kelakuannya Makin Aneh-aneh Saat Hamil Anak Pertama, Nathalie Holscher Tiba-tiba Pengin Bongkar Tempat Tidur, Sule Sampai Kebingungan: Bete nih?

Dilansir kompas.tv dari jurnal ilmiah karya Jaja Grays bertajuk The Blurred Line of Cultural Appropriation, cultural appropriation atau apropriasi budaya adalah perbuatan yang mengacu pada meminjam atau mencuri budaya dari kelompok minoritas untuk digunakan sebagai keuntungan pribadi.

Kasus cultural appropriation ini paling banyak ditemui di dunia fashion.

Manfaat dari memahami apa itu apropriasi budaya adalah untuk menghindari penghinaan budaya lain dan belajar untuk menghargai dan melestarikan budaya itu.

"Apropriasi budaya terjadi ketika kelompok yang memiliki kekuatan ekonomi, politik, dan institusional meminjam atau mencuri dari kelompok yang tertindas dan terpinggirkan," kata Bruce Ziff and Pratima Rao dikutip Jaja Grays.

Dalam jurnal tersebut juga disebutkan bahwa apropriasi budaya terjadi ketika peminjam budaya tidak menyadari kedalaman pentingnya budaya yang mereka ikuti.

GridPop.ID (*)