Hal ini pun menjadi pertanyaan karena tak jarang nikah muda malah didambakan banyak orang.
Untuk menjawab ini, IFL Science pada 2017 silam telah melakukan penelitian soal kapan usia terbaik untuk menikah.
Penelitian yang dipimpin oleh Institute of Family Studies (IFS), University of Utah, melakukan pengamatan yang cermat melalui tingkat pernikahan dan perceraian di Amerika Serikat (AS).
Melansir dari Kompas.com, mereka mengungkapkan bahwa orang yang menikah di usia akhir 20-an memiliki kemungkinan bercerai yang paling kecil.
Pernikahan di usia remaja memiliki risiko perceraian tinggi. Stigma sosial, pihak keluarga, dan kepribadian masing-masing individu kerap kali memicu perceraian yang cepat.
Sementara itu, secara rata-rata, tingkat perceraian mulai menurun pada pernikahan di usia 40-an.
Data ini didapatkan dari statistik pada tahun 1995. Kemudian, di tahun 2006 hingga 2010, banyak hal yang berubah.