GridPop.ID - Pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, tak hanya terjadi pada anak perempuan saja.
Anak laki-laki juga bisa mengalami pelecehan seksual.
Hal ini pulalah yang dialami oleh dua bocah berusia 12 dan 13 tahun di Amerika Serikat.
Kedua bocah tersebut diberi ganja dan dirayu untuk berhubungan seks dengan wanita yang diketahui merupakan ibu dari teman mereka.
Merujuk artikel terbitan Kompas.com, diungkapkan adalah Christina Greer sosok wanita yang terbukti berhubungan seks dengan kedua bocah tersebut.
Ia melakukan perbuatan tak senonoh itu saat kedua bocah itu datang menginap di rumahnya.
Saat kedua bocah itu menginap di rumahnya, wanita 38 tahun itu membagikan ganja.
Ia lalu membujuk kedua korban untuk berhubungan seks dengannya.
Perbuatan Greer terkuak saat kedua korban menceritakan apa yang mereka alami.
Akibatnya, Greer dijatuhi hukuman penjara selama 102 tahun dan tidak bisa bebas bersyarat sebelum menyelesaikan 4 tahun.
Media lokal WOWT memberitakan, Greer diputus bersalah atas tiga dakwaan kekerasan seksual terhadap anak tingkat pertama.
Kemudian dakwaan perusakan saksi, dan enam tuduhan pelecehan terhadap anak, demikian keterangan Kantor Kejaksaan Sarpy County.
Saat di persidangan, Greer mengakui perbuatannya dan menyesalinya.
Sambil menangis ia meminta maaf atas tindakan yang sudah ia lakukan.
Sebagai ibu, dia menuturkan sudah seharusnya tugasnya melindungi anak. Dia merasa dia sudah gagal menjadi orangtua.
Tak hanya di luar negeri, pelecehan seksuual juga kerap terjadi di dalam negeri.
Seperti kasus seorang tukang pennjual tahu yang melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anak di bawah umur.
Diberitakan GridPop.ID sebelumnya, kasus ini menjadi viral di media sosial Facebook setelah diunggah oleh akun bernama Widhi P AS pada Rabu (8/1/2020) silam.
Dalam video yang dibagikan terlihat seorang pria tengah ditanyai oleh warga karena dugaan melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak.
"Kejadian di Perum Ledug Sejahtera baru saja menimpa anak perempuan saya (umur 10 tahun) dan teman sebayanya saat membeli tahu bulat kelilingan pakai mobil.
Selesai membeli, anak melapor ke saya: 'Tadi yang jual tahu bulat megang-megang sambil nanya ini tahi lalat apa?'
Akhirnya langsung saya kejar mobil penjual tahu bulat tersebut, ketemu di jalan depan balai desa Ledug.
Demikian info yang bisa saya sampaikan, agar menjadi kehati-hatian para orangtua.
Terima kasih. Ledug, 8 Januari 2020," tulis Widhi dalam unggahannya. Lantas, unggahan itu menjadi ramai di media sosial Facebook dan di Twitter.
GridPop.ID (*)