GridPop.ID - Hidup di zaman modern memang menyenangkan lantaran segala kebutuhan serba dipermudah.Adanya teknologi berupa gadget, kendaraan hingga peralatan rumah tangga mempermudah manusia untuk hidup sehari-hari.Namun kehidupan di zaman modern ini justru bertolak belakang dengan aturan adat suku Baduy.
Baca Juga: Suku Baduy Dinyatakan Steril Sejak Awal Pandemi, 2 Dokter Kagum hingga Ungkap Deretan Fakta Tak TerdugaJunjung tinggi aturan adat dari zaman dulu, suku Baduy nekat membakar dan memusnahkan barang-barang modern.Belum lama ini, viral video aksi pembakaran tiga motor oleh warga Baduy di media sosial.Belakangan diketahui jika motor tersebut merupakan hasil razia milik warga Baduy yang melanggar aturan adat.
Diberitakan Kompas.com, dalam potongan video yang diunggah oleh akun Instagram @inforangkasbitung, disebut jika motor dibakar karena melanggar aturan adat."Ini tiga motor warga Baduy dibakar, sebab akibat melanggar adat," kata suara seorang pria di balik potongan video yang beredar tersebut.Penelusuran Kompas.com, melalui pegiat Budaya Baduy, Uday Suhada didapat konfirmasi jika video tersebut benar adanya.Dia menyebut peristiwanya terjadi pada pada Jumat (2/7/2021). Uday mengatakan, yang dibakar bukan tiga, melainkan empat sepeda motor, dari total enam yang dirazia.
Baca Juga: Hendak Tingkatkan Imunitas Tubuh? 3 Sayuran Ini Ampuh dan Tak Perlu Berdesak-desakan Berebut Tuk Mendapatkannya"Itu terjadi saat razia adat Jumat kemarin, empat dari enam motor hasil razia adat dimusnahkan dengan cara dibakar," kata Uday kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Minggu (4/7/2021).Uday mengatakan, sepeda motor dibakar oleh sejumlah orang petugas adat dari Kampung Tangtu Cikeusik yang merupakan wilayah Baduy Dalam.Lokasi pembakaran berada di tepi Sungai Cibarani di Cijahe, perbatasan antara Baduy Dalam dan Baduy Luar.Saat dibakar disaksikan oleh sejumlah warga baik Baduy Luar maupun wisatawan dan mereka merekam peristiwa tersebut hingga videonya viral.
"Lembaga adat Baduy yang dikendalikan dari Baduy Dalam secara rutin melakukan razia terhadap barang-barang modern yang melanggar adat. Termasuk kepemilikan motor," kata Uday.
Pemberitaan terkait Baduy beberapa kali menyita publik, beberapa bulan Baduy juga menjadi sorotan lantaran tidak ada kasus Covid-19 sama sekali di sana.Dilansir dari Warta Kota, masyarakat adat Baduy di Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten masih keukeuh dengan hukum adat yang mereka anut secara turun temurun.Penolakan terhadap kemajuan zaman, kehidupan modern dan serba praktis dan instan itu terus mereka pelihara dengan ketat hingga saat ini.Untuk menjaga hukum adat itu, masyarakat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten menggelar razia barang-barang modern yang dilarang dan bertentangan dengan adat setempat.
Baca Juga: Sembrono Gelar Hajatan hingga Timbulkan Kerumunan di Hari Pertama PPKM Darurat, Rumah Lurah di Depok Kena Segel dan Berujung Pemeriksaan"Semua barang-barang modern itu dimusnahkan," kata Kudil (45) seorang warga Badui saat dihubungi di Lebak, Sabtu (3/7/2021).Dalam razia itu, semua warga Badui memusnahkan barang barang perabotan rumah tangga yang modern.Operasi razia dilakukan Baduy Dalam yang ditunjuk sebagai penegak hukum adat.Barang-barang modern itu di antaranya gelas, piring, teko, termos, panci, kasur, handphone juga menghancurkan toilet hingga membakar sepeda motor.
"Perabotan rumah tangga kami yang terbuat dari karet dan besi juga dimusnahkan," kata Kudil.Menurut dia, razia yang digelar tiga bulan sekali itu rutin dilaksanakan adat.Mereka razia barang- barang modern itu dengan menyisir ke setiap rumah warga Badui tersebar di 68 perkampungan.Razia itu tanpa tebang pilih jika ditemukan barang modern dimusnahkan, sekalipun itu Jaro Saija sebagai Kepala Desa Kanekes.Masyarakat Badui harus taat dan patuh terhadap peraturan adat yang melarang menggunakan peralatan modern, termasuk kendaraan roda dua dan roda empat.
Baca Juga: Covid-19 'Menggila' di Ibu Kota Lebih dari 300 Jenazah Dimakamkan per Hari, Anies Baswedan Beri Peringatan Soal 'Badai' Gelombang KeduaRazia yang dilakukan masyarakat Baduy ini bertujuan untuk penegakan peraturan adat yang melarang barang modern.Warga Baduy tidak diperbolehkan memiliki barang perabotan rumah tangga yang modern."Barang-barang yang dimusnahkan itu diterima dan tidak melakukan penolakan karena warga kembali membeli perabotan itu," katanya.Sejumlah warga Baduy mengaku bahwa mereka rela barang-barang perabotan rumah tangga yang digunakan itu dimusnahkan karena dilarang secara adat."Kami tentu tidak bisa berbuat apa-apa dalam razia adat jika dimusnahkan perabotan rumah tangga," kata Santa, warga Badui pula.GridPop.ID (*)