Find Us On Social Media :

Susu Beruang Bear Brand Diserbu karena Dianggap Cegah Covid, Faktanya Bikin Kaget!

By Hotia, Selasa, 6 Juli 2021 | 05:24 WIB

Tangkapan layar video konsumen berebut susu beruang di sebuah supermarket.

GridPop.id - Belakangan heboh susu beruang Bear Brand diserbu warga.

Dari video yang beredar terlihat sejumlah orang di sebuah pusat perbelanjaan viral di media sosial karena memburu susu beruang.

Susu beruang disebut-sebut berkhasiat menangkal virus corona.

Akibatnya, susu beruang langka karena banyak dicari di tengah pandemi Covid-19 yang kembali melonjak.

Berikut 4 fakta soal susu beruang yang banyak diburu dan disebut menangkal Covid-19:

1. Diklaim susu murni

Melansir situs Nestle.co.id, Bear Brand diklaim terbuat dari 100 persen susu murni.  Susu telah mengalami proses sterilisasi tanpa penambahan bahan pengawet, sehingga bisa langsung dikonsumsi.

Susu beruang mempunyai dua varian, yaitu Bear Brand Gold White Tea dan Bear Brand Gold White Malt.

Baca Juga: Sering Dianggap Sepele, 10 Bahan Alami Ini Nyatanya Bisa Ringankan Gejala Hilang Penciuman dan Perasa Akibat Covid-19

Bear Brand Gold White Tea mengandung teh putih yang diperoleh dari daun teh pilihan, dilengkapi dengan vitamin A, C, dan E yang membantu proses regenerasi kulit dan mencegah kerusakan sel kulit lebih dini.

Sedangkan, Bear Brand Gold White Malt mengandung malt serta vitamin B1, B2, dan B12 yang membantu mempercepat proses pengolahan energi.

2. Diburu, harga naik

Anggapan sepihak dari sebagian masyarakat bahwa susu beruang dapat menangkal Covid-19, membuat harga susu ini naik signifikan di sejumlah e-commerce dan di pasaran. Terkait dengan hal ini, pihak Nestle mengaku tidak menaikan harga atas produknya.

“Mengenai adanya kenaikan harga di e-commerce untuk produk-produk Bear Brand, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan persaingan usaha, kami tidak dapat menentukan harga jual akhir produk kami,” kata Direktur Corporate Affairs Nestle Indonesia Debora R Tjandrakusuma kepada Kompas.com, Minggu (4/7/2021).

Ia menuturkan, pihaknya secara maksimal mengusahakan untuk terus memasok produk susu Bear Brand agar bisa memenuhi permintaan masyarakat. Selama pandemi, ujar Debora, pihaknya terus fokus untuk memenuhi permintaan konsumen.

3. Tak harus susu beruang

Salah satu pengajar di Program Studi Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Lily Arsanti Lestari mengatakan, mengonsumsi susu memang meningkatkan imunitas tubuh, tetapi bukan berarti harus memilih produk susu tertentu untuk dikonsumsi.

“Tapi ya tidak harus Bear Brand, susu yang lain juga bagus,” ujar Lily seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (3/7/2021).

Baca Juga: Punya Nilai Jual Mahal dan Segudang Manfaat Tak Terduga, Sebanyak 800 Kg Kotoran Sapi di Sebuah Desa di India Ludes Dicuri Segerombolan Perampok

Ia mengatakan, susu mempunyai kandungan nilai gizi yang baik, protein, dan mineral. “Di susu ada protein, vitamin A dan B12, Zn, selenium, serta mineral lain yang bermanfaat untuk kesehatan,” ujar Lily

Lily menjelaskan, sejumlah protein dalam susu dapat meningkatkan imunitas tubuh seperti protein whey, lactoferin, laktalbumin, dan asam-asam amino esensial yang diperlukan tubuh. Susu dapat dikonsumsi setiap waktu, tetapi lebih baik dikonsumsi setelah makan.

4. Bukan satu-satunya sumber kalsium

Ahli gizi dr. Tan Shot Yen mengatakan, susu sapi memang mengandung kalsium 143 miligram/100 gram.

Ia mengatakan, kalsium hewani jauh lebih mudah diserap tubuh dibandingkan protein nabati.

Sehingga, mengonsumsi susu mempunyai manfaat praktis untuk mendapatkan gizi kalsium daripada jenis makanan lainnya.

Kendati demikian, susu bukan satu-satunya sumber kalsium yang didapatkan dari makanan.

Tan memaparkan bahwa jika tak dapat mengonsumsi susu, masih banyak jenis makanan lain yang menawarkan kandungan kalsium serupa, bahkan jauh lebih tinggi seperti tempe, ikan teri, kacang tolo, kacang tanah, dan lain-lain.

Ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Rahadyana Muslichah mengatakan sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan susu bisa untuk mengobati Covid-19.

"Susu beruang bukan obat. Sampai sekarang pun belum ada obat spesifik untuk mengobati Covid-19, jadi klaim susu beruang bisa menyembuhkan Covid-19 itu tidak benar," ujar Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Rahadyana Muslichah dalam keterangan tertulis Humas UGM, Senin (05/07/2021).

Baca Juga: Cerita Pilu Sabahat Jane Shalimar, Sempat Dapat Video Call hingga Pesan Menyentuh Ini Sebelum Almarhum Tak Sadarkan Diri: Dia Enggak Kuat

Dosen Departemen Gizi Kesehatan FKKMK UGM ini menyampaikan di dalam produk susu mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin serta mineral.

Kandungan gizi di produk susu tidak ada perbedaan, termasuk untuk produk susu beruang.

"Tidak ada perbedaan antara susu beruang dengan produk susu lainnya, kandungan gizinya hampir sama. Soal kandungan gizi ini bisa dicek di label kemasan," tegasnya.