Find Us On Social Media :

Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Usai Negaranya Dilanda Gelombang Kedua Pandemi Covid-19, Kini Ribuan Orang di India Jadi Korban Vaksin Palsu, Begini Modusnya

By Lina Sofia, Selasa, 6 Juli 2021 | 20:01 WIB

Para pasien Covid-19 di India

GridPop.ID - Ribuan orang di India menjadi korban penipuan vaksin Covid-19 palsu.

Dilansir Kompas.com sebanyak 2.500 di India dilaporkan menjadi korban dari penipuan terkait vaksin Covid-19 palsu.

Puluhan klinik ditutup, setelah terungkap mereka menyuntikkan air garam dan antibiotik kepada pasien.

Media lokal memberitakan, pemerintah Mumbai menutup Rumah Sakit Shivam dan izin mereka dibekukan.

Setidaknya ada 12 tempat vaksinasi palsu yang didirikan di area Mumbai negara bagian Maharashtra, menurut pejabat senior departemen kepolisian Mumbai Vishal Thakur.

Baca Juga: Punya Nilai Jual Mahal dan Segudang Manfaat Tak Terduga, Sebanyak 800 Kg Kotoran Sapi di Sebuah Desa di India Ludes Dicuri Segerombolan Perampok

"Mereka menggunakan saline water (air asin) dan menyuntikkannya," kata Thakur.

"Setiap tempat vaksinasi palsu yang mereka dirikan, mereka melakukan ini (penipuan)," ujarnya.

Saline water atau biasa dikenal salt water (air garam) adalah cairan yang mengandung larutan garam terutama natrium klorida dalam konsentrasi yang tinggi.

Dilansir dari Tribunnews, India dilanda gelombang kedua pandemi Covid-19 antara April hingga awal Juni ini.

Setelah puncak wabah pada Mei, kasus harian perlahan menurun.

Baca Juga: Awas! Virus Corona Delta Mulai Merebak di Indonesia, Simak Penjelasan, Gejala dan Bahaya Virus Varian Baru Asal India Ini

Pada Juni lalu, Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan vaksinasi terpusat.

Jadi pemerintah pusat akan mendistribusikan sebagian besar dosis vaksin ke negara bagian secara gratis.

Setelah program ini diluncurkan, India mencapai rekor vaksinasi terbaru yakni 8 juta suntikan dalam sehari.

Sejauh ini, lebih dari 62 juta orang atau sekitar 4,5% dari total populasi telah divaksinasi penuh, menurut data Universitas Johns Hopkins.

Menurut News18, penipuan vaksin Covid-19 ini terjadi antara Mei hingga awal Juni lalu.

Baca Juga: Virus Corona Varian Baru dari India Sudah Masuk ke Indonesia, 28 Warga Kudus Terjangkiti, Menkes Beri Penjelasan: Disebabkan Pekerja Migran yang Masuk Lewat Jalur Laut

Pihak berwenang mulai menyelidiki setelah beberapa korban curiga dengan sertifikat vaksinasi yang mereka terima.

"Tidak ada anggota kami yang mengalami gejala apa pun dan kami juga harus membayar tunai," kata seorang korban, menceritakan salah satu pos vaksinasi palsu di wilayah perumahannya.

"Pada saat itu, kami meragukannya," tambahnya.

Baca Juga: Bak Ketiban Durian Runtuh, Rohimah Kini Kepergok Gandeng Mesra Dengan Pria India hingga Plesiran Mewah ke Bali Usai 17 Tahun Disia-siakan Kiwil, Siap Nikah Lagi?

Ketika polisi mulai menyelidiki, pengacara asal Mumbai Siddharth Chandrashekhar mengajukan gugatan kepentingan umum pada 24 Juni dimana jaksa penuntut umum telah mengkonfirmasi lebih dari 2.000 korban penipuan.

GridPop.ID (*)