Find Us On Social Media :

Berbagai Varian Covid-19 Menyebar dengan Cepat di Berbagai Belahan Negara, Dirjen WHO Buka Suara hingga Beberkan Kondisi Dunia Saat Ini

By Lina Sofia, Jumat, 9 Juli 2021 | 13:22 WIB

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus

GridPop.ID - Pertambahan kasus positif Covid-19 makin menggila, tak hanya dirasakan di Indonesia tapi juga dunia.

Pemimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu (7/7/2021) menyatakan dunia berada pada titik berbahaya dalam pandemi Covid-19, ketika berbagai varian Covid-19 yang terus menyebar secara cepat karena upaya vaksinasi global yang tidak merata.

Dilansir dari Kompas.com Tedros menyampaikan beberapa negara dengan tingkat vaksinasi tinggi merencanakan peluncuran suntikan vaksin penguat (booster) dalam beberapa bulan mendatang, dan melonggarkan prokes termasuk jarak sosial seolah-olah pandemi sudah berakhir.

Akan tetapi kepala WHO itu menguraikan pandangannya berkaitan dengan “ketidaksetaraan yang mengejutkan dalam vaksinasi,” dan kehadiran varian virus corona yang sangat menular penyebab Covid-19, di banyak negara di setiap wilayah di dunia sehingga mereka menghadapi lonjakan tajam infeksi serta opname di rumah sakit.

Tedros menegaskan hal itu selanjutnya menyebabkan kekurangan persediaan oksigen dan perawatan serta mendorong gelombang kematian di beberapa bagian Afrika, Asia dan Amerika Latin.

Baca Juga: WHO Sebut Semua Vaksin Covid-19 Efektif Lawan Virus Corona Varian Delta, Faktanya Bikin Tercengang!

Tedros menambahkan bahwa di seluruh dunia, varian Covid-19 yang baru memenangkan perang melawan vaksin karena produksi dan distribusi vaksin yang tidak merata, yang ia nilai juga mengancam pemulihan ekonomi global.

Kematian di seluruh dunia terkait virus corona baru-baru ini melewati 4 juta ketika banyak negara berjuang untuk mendapatkan pasokan vaksin yang cukup untuk disuntikkan pada penduduk mereka.

Tedros menegaskan, “Nasionalisme vaksin, ketika segelintir negara telah mengambil bagian terbesar, secara moral tidak dapat dipertahankan.

Itu merupakan strategi kesehatan masyarakat yang tidak efektif melawan virus penyerang pernapasan ini yang bermutasi secara cepat dan semakin efektif berpindah dari manusia ke manusia.”

Tedros mencatat bahwa para menteri keuangan dari kekuatan ekonomi dunia G-20 akan bertemu akhir pekan ini di Venesia.

Baca Juga: Bak Angin Segar di Tengah Pandemi, WHO Umumkan Obat Kedua yang Efektif Bagi Pasien Covid-19 Dengan Kategori Parah dan Kritis

Dia meminta para menteri keuangan dan pemimpin lainnya untuk mendukung seruan agar 10 persen penduduk di semua negara sudah divaksinasi pada September mendatang, serta agar angka itu meningkat menjadi 40 persen pada akhir tahun 2021.

Katanya, menyediakan pendanaan yang perlu untuk mencapai produksi dan distribusi yang setara dari berbagai alat kesehatan merupakan cara tercepat untuk mengakhiri tahap pandemi yang akut ini, menyelamatkan nyawa dan kehidupan, serta mendorong sebuah pemulihan ekonomi yang benar-benar bersifat global.

Bak angin segar di tengah pandemi, WHO umumkan daftar obat perawatan yang baik untuk pasien Covid-19.

Melansir dari Tribunnews Interleukin 6 menjadi obat yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam daftar obat perawatan yang diharapkan dapat menyelamatkan pasien Covid-19.

WHO mengatakan uji coba menunjukkan bahwa pemberian obat ini mengurangi kemungkinan kematian sebesar 13 persen, dibandingkan dengan perawatan standar.

Baca Juga: Selama Ini Salah Kaprah, Ternyata Minum Air Panas dan Menghirup Uap Panas Tak Dapat Bunuh Virus Covid-19, Ahli Kesehatan Ungkap Fakta Lain yang Tak Terduga!

Artinya, dengan penggunaan Interleukin 6 diharap akan ada 15 kematian lebih sedikit per seribu pasien, atau sekitar 28 kematian lebih sedikit untuk setiap seribu pasien sakit kritis.

Interleukin 6 merupakan obat kedua yang direkomendasikan WHO efektif melawan penyakit ini, saat pandemi terus meningkat di seluruh dunia.

GridPop.ID (*)