"Suami masih di kebun, " katanya, Selasa (13/7/2021).
Namun hal itu tidak membuatnya kesepian. Sebab, Sanak famili serta anaknya kerap menengoknya.
Selain itu, Peni juga masih bisa berinteraksi dengan petani yang kebunnya berada di pinggir hutan stau warga yang sedang pergi ke hutan.
Seperti yang dilansir dari Tribun Jateng, Peni bahkan merasa bahagia tinggal di hutan yang jauh dari keramaian.
Sebab, ia bisa tiap hari menghirup udara sejuk pegunungan dan merasa tenang karena tak pernah mendengar kegaduhan dan suara-suara negatif dari luar.
Alhasil, bukan hanya fisiknya terpelihara. Kesehatan jiwanya pun terjaga.
Karena tak memiliki tetangga, ia bisa terhindar dari prasangka (gibah) karena membicarakan keburukan tetangga.