Karena kondisinya yang memburuk, keluarganya kemudian memutuskan untuk mengurungnya di ruang bawah tanah mereka untuk menghindari dia melukai tetangga.
Peng kemudian harus menghabiskan hari-harinya sendirian di ruang bawah tanah.
Dia diberi makanan dan air melalui celah di pintu masuk berbahan logam di ruang bawah tanah.
Peng pun tak bisa bercengkrama dengan anggota keluarga lainnya karena ia hanya sendiri di tempat itu.
Tak ada bantal, kasur atau pun selimut untuk meghangatkan tubuhnya.
Masih belum diketahui berapa lama dia telah ditahan di bawah tanah oleh keluarganya sebelum dia akhirnya diselamatkan.
Penduduk di daerah itulah yang pertama menemukan dia ditahan dalam kondisi yang tidak manusiawi sehingga dia akhirnya diselamatkan oleh polisi.
Polisi kemudian membebaskan Peng dan mengirimnya ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.
GridPop.ID (*)