GridPop.ID - Belum lama ini, warga dunia maya dihebohkan dengan video sebuah pedagang es tebu yang cukup viral.
Dilansir dari TribunSolo.com, pedagang es tebu itu terlihat menangis sesenggukan usai jualannya dibeli oleh seorang pembeli.
Dalam video yang beredr luas di media sosial, terlijay seorang pria yang ingin membeli es tebu.
Ia menulis caption pada video cara menawar yang baik pada penjual.
Saat hendak membayar segelas es tebu, pria tersebut justru menawar dengan harga yang lebih tinggi bahkan hingga ratusan ribu.
Segelas es tebu yang dijual dengan harga Rp 5000 ditawar dengan harga Rp 500 ribu.
Pedagang wanita yang sempat kebingungan itu pun tak kuasa membendung air matanya, saat pembeli tersebut memberi uang Rp 500 ribu.
Menerima Rp 500 ribu, wanita tersebut menangis sesenggukan. Bahkan setelah pembeli itu pergi, wanita itu terduduk menangis haru mendapat rezeki tak terduga.
body
Usai video tersebut viral, terungkap alasan sang pembeli membeli dengan harga Rp 500 ribu.
"Di pinggir jalan melihat ibu-ibu lagi duduk seperti termenung lagi jualan es tebu pakai gerobak."
"Raut wajah ibunya seperti berharap ada pembeli yang datang," ungkapnya.
Ia bersama kedua istrinya sepakat untuk memberi uang sekaligus menghargai pedagang kecil secara terhormat.
"Akhirnya diputuskan kita beli minumannya, tapi kita menawar ke harga yang lebih tinggi," beber dia.
Ia menambahkan, es tebu yang dijual pedagang itu belum banyak yang terjual.
"Saat didatangi, aku tanya sudah laku berapa sampai sore ini, ibu itu menjawab baru terjual empat gelas," tambahnya.
Kisah terkait soal penjual es tebu, seorang penjual es tebu berhasil naik haji setelah menabung dari penghasilan menjual es tebu selama 14 tahun.
Dikutip dari Grid.ID, Abdul sang penjual es tebu berama istrinya Mukhilsoh menabung sebagian hasil penjualan es tebunya di celengan bambu.
Akhirnya pada tahun 2018 bulan Haji nanti pasutri tersebut akan berhaji, menjadi tamu Allah di Tanah Suci Mekkah.
"Kami bisa mendaftarkan diri tahun 2010 pun karena dibantu dengan dana talangan dari bank. Dan, alhamdulillah tahun ini bisa melunasi," kata Mukhlisoh seperti dikutip dari Surya.co.id, Rabu (11/7/18).
Abdul Hamid dan Mukhlisoh juga menceritakan usaha tak kenal lelah mereka untuk bisa berhaji.
Saban harinya pasutri tersebut mengaus rezeki dari perasan tebu du sebuah lapak Taman Kebon Ratu Desa Keplaksari, Peterongan, Jombang.
Abdul Hamid berkisah, ia bersama istrinya menyisihkan uang recehan mulai pecahan mata uang logam Rp 500 hingga pecahan kertas Rp 20.000 untuk ditabung dalam ruas bambu.
GridPop.ID (*)