GridPop.ID - Anak merupakan anugerah terbesar pasangan suami-istri yang telah menikah.
Bahkan demi memiliki seorang anak, orang tua rela banting tulang melakukan segala hal bahkan menjalani program bayi tabung.
Namun apa jadinya jika setelah dewasa, anaknya justru bersikukuh ingin menuntutnya karena telah dilelahirkan tanpa persetujuan?
Ya, kejadian aneh bin ajaib itu nyatanya benar-benar terjadi.
Seorang pria asal India berniat menyeret orang tuanya ke pengadilan lantaran merasa dilahirkan tanpa persetujuan.
Dilansir melalui World of Buzz, pria berusia 27 tahun itu diketahui bernama Raphael Samuel.
Usut punya usut, Raphael ternyata memegang kepercayaan yang disebut anti-natalisme, yaitu manusia dianggap sebagai penghancur bagi bumi dan salah untuk mereproduksi.
Terutama jika anak tidak setuju untuk dilahirkan.
"Saya ingin memberi tahu semua anak bahwa mereka tidak berutang apa pun kepada orangtua mereka.
Hidup saya luar biasa, tetapi saya tidak melihat mengapa saya harus menjalani kehidupan lain melalui kekacauan sekolah dan menemukan pekerjaan, terutama ketika mereka tidak meminta untuk ada di dunia," kata Raphael Samuel kepada The Print.
"Orang-orang India lainnya harus tahu bahwa itu adalah pilihan untuk tidak memiliki anak, dan untuk bertanya kepada orangtua Anda mengapa mereka melahirkan Anda," tambahnya.
Dia ingin orang lain tahu bahwa ada dua opsi yang jelas ketika memutuskan untuk memiliki anak, antara memang benar-benar menginginkannya, atau tidak sama sekali.
Karena itu, seseorang harus meminta penjelasan kepada orangtua mengapa mereka berpikir melahirkan seorang anak adalah ide yang baik.
Alok Kumar (34) yang juga seorang penganut anti-natalisme dan memiliki saluran YouTube berbagi kepercayaannya dan bahkan menyebarkan kesadaran tentang masalah ini.
"Banyak wanita yang saya temui sebenarnya setuju dengan saya (untuk tidak memiliki anak), tetapi mereka tetap diam.
Entah mereka terlalu takut untuk mengatakan yang sebenarnya, atau mereka ingin menyenangkan orangtua mereka sendiri," kata Alok.
Alok menikah dengan istrinya yang berusia 39 tahun, Shweta, pengguna kursi roda dan anti-natalis.
Keputusannya untuk 'tidak memiliki anak' dan menikah dengan orang cacat menyebabkan orangtuanya tidak mengakui dia.
"Masalahnya adalah keluarga terus memiliki anak tanpa mempertimbangkan konsekuensi negatif dari memiliki anak tanpa perencanaan," tambahnya.
Waduh, kalau menurut kamu gimana nih?
GridPop.ID (*)