Masalahnya, tak sedikit orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil tes PCR merasa dirinya baik-baik saja dan hanya mengalami gejala ringan, seperti batuk, demam, dan sedikit sesak napas.
Hal itu yang kerap menimbulkan keyakinan bahwa mereka akan aman saat menjalani isolasi mandiri.
"Ada orang yang merasa OTG, namun ketika diukur suhunya 38 derajat, (ia menjawab), 'Iya, kemarin aku 38 derajat, tapi sekarang setelah minum parasetamol sudah turun'. Ini sebetulnya bukan OTG," jelas Zubairi.
"Atau pasien ada batuk-batuk dengan sesak, itu bukan OTG," lanjutnya.
Ia menyarankan agar orang yang positif Covid-19 segera menindaklanjuti hasil tes PCR-nya dengan foto rontgen thorax untuk mengetahui kemungkinan adanya pneumonia di paru-parunya.
Mengutip Tribunnews dari laman Healthline, Pneumonia adalah infeksi pada salah satu atau kedua paru-paru, penyakit menular ini disebabkan oleh adanya bakteri, virus, dan jamur.
Infeksi ini menyebabkan peradangan pada kantung udara di paru-paru, yang disebut alveoli.
Akibatnya, Alveoli terisi cairan atau nanah, sehingga mengakibatkan sulit bernapas.